Tergelincir ke Kobaran Api, Seorang Warga Tewas Terpanggang
Reza Fahlefy, telisik indonesia
Senin, 18 Juli 2022
0 dilihat
Korban bernama Natal Simaremare alias Ama Lasker tewas terbakar di Dusun Buntu Raha Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Foto: Ist
" Natal Simaremare alias Ama Lasker tewas terbakar di Dusun Buntu Raha Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara "
MEDAN, TELISIK.ID - Natal Simaremare alias Ama Lasker tewas terbakar di Dusun Buntu Raha Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Pria berusia 50 tahun itu tewas ketika hendak memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di daerah itu.
Kepala Polres Tapanuli Utara, Polda Sumatera Utara, AKBP Johanson Sianturi ketika dikonfirmasi awak media, Senin (18/7/2022) membenarkan adanya kebakaran itu. Korban diduga terpeleset dan jatuh kedalam kobaran api.
"Iya, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia terbakar dalam insiden Sabtu 16 Juli 2022 kemarin. Untuk kronologi dan perkembangan perkara, silahkan berkomunikasi dengan pihak humas atau Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim)," terangnya.
Kepala Seksi Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Walpon Baringbing mengaku bahwa penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan tim Satreskrim.
"Dalam insiden Karhutla itu, satu orang warga meninggal dunia akibat kebakaran hutan dan lahan. Penyebab, kebakaran masih dalam proses penyelidikan," ungkapnya.
Diakuinya, peristiwa kebakaran hutan terjadi Sabtu, 16 Juli 2022, sekira pukul 14:00 WIB. Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait tewasnya korban.
"Menurut keterangan saksi, bahwa korban meninggal dunia terlihat oleh saksi sudah berada di dalam kobaran api saat para warga lainnya berupaya memadamkan api yang kian membara," tambahnya.
Saat itu, sejumlah saksi yang melihat di antaranya Natal Ompusunggu, Polin Rajagukguk, Lintong Aritonang dan David Parlindungan Ompusunggu alias Amani Arta.
"Saksi sedang menaiki areal perbukitan untuk upaya pemadaman api. Dari jarak sekitar tiga meter, saksi David melihat seseorang berada di dalam kobaran api setelah tergelincir dari depannya dengan posisi telentang kaki dan tangan terangkat ke atas," sambungnya.
Melihat hal itu, saksi David berteriak dan memberitahukan perihal tersebut kepada teman-temannya untuk berupaya melakukan pertolongan. Namun mereka tidak bisa mendekati dan menolong korban akibat kobaran api yang semakin membesar.
Baca Juga: Terbaik Pengelolaan Anggaran, Rutan Unaaha Sabet Penghargaan dari KPPN
"Saksi yang semakin terancam oleh kobaran api terpaksa mundur dan pulang, serta melaporkan kejadian tersebut kepada masyarakat lainnnya. Lalu informasi kebakaran itu sampai kepada pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat membantu memadamkan api," katanya.
Akan tetapi, karena minimnya peralatan dan dengan air yang seadanya. Api tidak kunjung dapat dipadamkan mengingat lokasi kebakaran merupakan wilayah perbukitan yang terjal dan kuatnya tiupan angin yang menambah tingkat kesulitan dalam upaya pemadaman.
"Api yang semakin membesar tidak memungkinkan upaya pencarian korban, dan atas kesepakatan bersama dan petunjuk dari Camat Muara Lindung Sianturi, pencarian korban dilakukan pada keesokan harinya," ucapnya.
Keesokan harinya, tepatnya Minggu, 17 Juli 2022 sekira pukul 07:00 WIB. Personil Polsek Muara, anggota Koramil Muara beserta masyarakat Buntu Raja Desa Sitanggor melanjutkan upaya pencarian dan menemukan korban sudah dalam keadaan hangus terbakar.
Baca Juga: Terbaik Pengelolaan Anggaran, Rutan Unaaha Sabet Penghargaan dari KPPN
"Korban meninggal dunia dan telah dievakuasi dari lokasi kebakaran hutan. Peristiwa ini sudah ditangani oleh tim Satreskrim Polres Tapanuli Utara. Selain itu, tim juga sudah memadamkan api di lokasi kejadian dan memasang garis polisi untuk proses penyelidikan," terangnya. (A)
Penulis: Reza Fahlefy
Editor: Musdar