210 Hektare Lahan Sawah di Kota Kendari Terancam Gagal Panen Akibat Elnino

Sumarlin, telisik indonesia
Kamis, 12 Oktober 2023
0 dilihat
210 Hektare Lahan Sawah di Kota Kendari Terancam Gagal Panen Akibat Elnino
Lahan persawahan di kawasan persawahan Amohalo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari mulai retak-retak akibat kekeringan. Sekira 210 hektare lahan dari hampir 500 hektare lahan di lokasi itu terancam gagal panen. Foto: Istimewa

" Badai Elnino yang melanda sebagian wilayah Indonesia, mulai terdampak pada wilayah Kota Kendari. Laporan pengamatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Baruga periode Oktober 2023 menyebutkan, sekira 210 hektare lahan persawahan petani mengalami kekeringan "

KENDARI, TELISIK.ID - Badai Elnino yang melanda sebagian wilayah Indonesia, mulai terdampak pada wilayah Kota Kendari. Laporan pengamatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Baruga periode Oktober 2023 menyebutkan, sekira 210 hektare lahan persawahan petani mengalami kekeringan.

Dinas Pertanian Kota Kendari menyebutkan, kekeringan ini menyebabkan tanaman padi menjadi kerdil, kuning kecoklatan, daun menggulung hingga terbakar, anakan berkurang, pertumbuhan bulir tidak maksimal hingga biji hampa.

"Rencana panen pada akhir Oktober hingga September  2023 dengan risiko puso seluas 28 hektare (data pengamatan per awal Oktober 2023) dengan peluang gagal panen akan bertambah hingga akhir Oktober 2023," ungkap Kadis Pertanian, Sahurianto, Kamis (12/10/2023).

Baca Juga: Kekeringan Akibat Elnino jadi Bencana Paling Banyak, Sulawesi Tenggara Punya 6 Titik Panas

Mantan Kabag Umum Kota Kendari ini menjelaskan, untuk menangani persoalan itu, mereka akan memaksimalkan suplai air melalui pompanisasi untuk memenuhi kebutuhan air pada areal seluas 210 ha yang terdampak. Namun masih dibutuhkan mesin pompa air atau alkon untuk mengurangi atau antisipasi luasan gagal panen yang berpeluang semakin bertambah.

Selain di areal persawahan, Dinas Pertanian juga melaporkan kekeringan juga terjadi pada lahan pertanian lainnya, seperti tanaman sayuran di Kelurahan Labibia, Kecamatan Mandonga.

Apalagi, prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau berakhir di sebagian Indonesia mulai akhir Oktober 2023. Namun keragaman iklim, menyebabkan, musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh Indonesia.

Musim penghujan diperkirakan dimulai November 2023 dan puncaknya akan terjadi pada Januari-Februari 2024 pada beberapa wilayah Indonesia.

Fenomena Elnino masih akan bertahan dan berangsur berakhir pada Februari-Maret 2024 seiring datangnya musim hujan.

Baca Juga: Muna Barat Mulai Rasakan Dampak Elnino, Tujuh Hektare Sawah Alami Kekeringan

Sementara itu Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu yang menerima laporan tersebut, memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menggunakan 3 dari 5 mesin pompanya untuk mengalihkan air ke kawasan persawahan Amohalo, Kecamatan Baruga.

Ini dilakukan untuk menyelematkan sejumlah sawah yang masih berpotensi panen, sehingga potensi puso bisa dikurangi.

"Untuk kawasan, lahan-lahan yang masih produktif yang masih bisa kami selamatkan, kami selamatkan terlebih dahulu itu prioritas," ungkapnya.

Akibat dampak Elnino ini, Pemerintah Kota Kendari juga sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan. (B)

Penulis: Sumarlin

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga