2198 Rumah Terdampak Banjir di Kota Kendari, Warga Relakan Tanahnya Tanpa Ganti Rugi Asal Tak Kebanjiran Lagi

Sumarlin, telisik indonesia
Jumat, 08 Maret 2024
0 dilihat
2198 Rumah Terdampak Banjir di Kota Kendari, Warga Relakan Tanahnya Tanpa Ganti Rugi Asal Tak Kebanjiran Lagi
Kondisi Jalan Lasolo pasca banjir tanggal 6 Maret 2024. Jalan Lasolo merupakan salah satu wilayah terparah terkena dampak banjir. Foto: Ist.

" Data BPBD Kota Kendari tanggal 8 Maret 2024, menyebutkan rumah yang paling banyak terkena dampak banjir terdapat di Kelurahan Kampung Salo sebanyak 512 "

KENDARI, TELISIK.ID - Banjir yang melanda Kota Kendari berdampak pada 2198 rumah, tersebar di 10 kecamatan. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari tanggal 8 Maret 2024, menyebutkan rumah yang paling banyak terkena dampak banjir terdapat di Kelurahan Kampung Salo sebanyak 512.

Di Kelurahan Wua-Wua 451 serta Kelurahan Korumba 225 rumah. Namun dampak banjir terparah berada di Jalan Lasolo dan Kampung Salo.

BPBD juga mencatat sebanyak 5 rumah terbawa arus di Kelurahan Sanua dan 57 rumah terkena tanah longsor di Kecamatan Kendari dan Kendari Barat.

Melihat kondisi korban terkena banjir, Jumat (8/3/2024) Pj Wali Kota Kendari didampingi Sekretaris Daerah dan sejumlah kepala OPD mengunjungi sejumlah titik di Kota Kendari. Kunjungan pertama di Jalan Tunggala Dalam Kelurahan Wua-Wua. Di lokasi ini Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup melihat kondisi kali di pemukiman warga.

Banjir di RT 02 RW 06 ini terjadi karena air kali meluap. Luapan kali disebabkan luas aliran kali semakin menyempit, kali yang awalnya selebar 3 meter, kini dimanfaatkan warga untuk membangun, sehingga di beberapa titik luasnya tersisa 2 meter bahkan ada yang tersisa 1 meter.

Baca Juga: Ratusan Rumah Warga Tergenang Banjir Setinggi Pinggang

Penyempitan dan sedimentasi juga terjadi di RT 2 RW 2 Kelurahan Wua-Wua. Kali yang mengalir di sekitar pemukiman warga, tertimbun sedimen akibat pembangunan pemukiman di bagian hulu, sehingga hujan beberapa hari terakhir membawa luapan sedimen.

Terkait persoalan ini, Pj Wali Kota Kendari mengaku akan melakukan pembenahan secara bertahap. Namun dia meminta warga membebaskan lahannya untuk normalisasi kali dan pembangunan tanggul.

"Kita akan normalisasi, tentunya rumah-rumah yang ada di bantaran kali kita akan bebaskan dan tidak ada ganti rugi, kalau penanggulangan bencana tidak ada ganti rugi, kita akan ambil 3 meter," ungkap Muhammad Yusup dikerumuni emak-emak di RT 02 RW 06.

Pj wali kota yang berdialog dengan para emak-emak mendapatkan tanggapan serius dari mereka. Para emak-emak mengaku siap merelakan tanahnya tanpa ganti rugi asalkan banjir tidak terjadi lagi.

Rencana normalisasi juga akan dilakukan di RT 2 RW 6 Kelurahan Wua-Wua, lurah dan ketua RT diminta mendata warga yang berada di sekitar bantaran kali serta menandatangani pernyataan pembebasan lahan tanpa ganti rugi.

Ketua RT 02 RW 06, Dongi mengaku, puluhan kepala keluarga terdampak di wilayahnya. Menindaklanjuti permintaan Pj Wali Kota Kendari, dia akan mendata dan bermusyawarah dengan warga terkait rencana normalisasi dan pembebasan lahan.

Baca Juga: Ratusan Rumah di Transito Kendari Terendam Banjir

"Mudah-mudahan bisa diperbaiki kalinya, agar kami tidak banjir terus di sini," katanya usai menerima bantuan dari PKK dan Dharma Wanita Persatuan Kota Kendari.

Dalam kunjungan tersebut, Pj Wali Kota Kendari bersama PKK dan Dharma Wanita Persatuan Kota Kendari menyerahkan bantuan kebutuhan pokok berupa mi instan dan telur.

Kunjungan Pj Wali Kota Kendari bersama rombongan juga melihat korban banjir di Watu-Watu, Lorong Teplan Kelurahan Punggaloba, Lorong Lasolo dan Kelurahan Kampung Salo. (A)

Penulis: Sumarlin

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga