3 Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 14 Maret 2024
0 dilihat
Orang tua wajib tahu fase demam berdarah saat menyerang anak. Foto: Repro Freepik
" Penting bagi orang tua untuk memahami tentang apa saja gejala yang dialami anak ketika terjangkit demam berdarah "
KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu penyakit yang seringkali dialami anak, khusus saat musim pancaroba atau musim hujan adalah demam berdarah dengue (DBD).
Dikutip dari alodokter.com, DBD atau demam berdarah merupakan salah satu penyebab kematian anak yang cukup tinggi di sebagian negara Asia, termasuk Indonesia. Penyakit ini dibawa oleh virus Dengue melalui perantara nyamuk betina dari jenis aedes aegypti.
Olehnya itu, penting bagi orang tua untuk memahami tentang apa saja gejala yang dialami anak ketika terjangkit demam berdarah.
Melansir halodoc.com, setidaknya terdapat tiga fase demam berdarah, mulai dari gejala yang muncul pertama kali sampai tahap pemulihan. Ketiganya perlu penanganan yang berbeda-beda, berikut penjelasannya:
1. Fase pertama (Febrile Phase)
Demam berdarah pada fase awal, gejala DBD biasanya diawali dengan demam tinggi sampai mencapai 40 derajat celcius. Umumnya, demam yang dialami anak bisa berlangsung dua sampai tujuh hari.
Selain itu, anak juga merasakan nyeri di sekujur tubuh, mulai dari otot, tulang, sendi, tenggorokan hingga kepala.
Ciri khas lainnya dari fase demam berdarah awal ini adalah kemunculan bintik-bintik merah. Hal ini bisa menandai penurunan trombosit secara signifikan sampai kurang dari 100 ribu per mikroliter darah.
Baca Juga: Waspada DBD, Segera Ketahui Gejala Demam Berdarah pada Anak
Turunnya kadar trombosit bisa terjadi dalam waktu singkat, hanya dua sampai tiga hari. Semakin banyak bintik yang keluar, artinya trombosit semakin menurun.
Pasalnya, infeksi virus dengue mampu merusak titik-titik pembuluh kapiler dalam tubuh.
2. Fase kedua (Critical Phase)
Kemudian pada fase demam berdarah kedua terkenal juga sebagai fase kritis, sehingga orang tua wajib waspada di fase ini.
Kendati demam sudah mulai menurun dan anak tampak pulih, pendarahan masih terus terjadi di dalam tubuh. Alhasil, detak jantung dan tekanan darah berfluktuasi.
Dalam kasus parah, tekanan darah bisa turun ke tingkat yang sangat rendah sampai merusak organ vital, seperti ginjal dan hati. Kondisi ini tentu saja mengancam nyawa si kecil jika tidak segera mendapatkan penanganan.
Pada umumnya, fase demam berdarah kedua ini bisa terjadi tiga sampai tujuh hari setelah anak mengalami demam. Kemudian, kondisi ini berlangsung selama 24 hingga 48 jam.
Baca Juga: 12 Gejala Demam Berdarah pada Anak dan Cara Mengatasinya
Tanda anak telah memasuki fase kritis, yaitu:
- Sakit perut
- Muntah terus-menerus
- Pendarahan dari hidung atau gusi
- Mudah memar
- Feses berwarna hitam dan lengket
- Kesulitan bernafas
3. Fase ketiga (Recovery Phase)
Setelah berhasil melalui masa kritis, anak akan memasuki fase demam berdarah yang ketiga, yaitu masa pemulihan alias recovery. Tahapan ini terjadi dalam 48 hingga 72 jam setelah fase kritis yang dialami si kecil.
Memasuki masa pemulihan, cairan yang tadinya keluar dari pembuluh darah akan masuk kembali ke pembuluh darah.
Nah, itulah beberapa fase yang akan dialami anak ketika terjangkit Demam Berdarah. Jaga kesehatan dan selalu waspada. Semoga bermanfaat. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS