Heboh Penginapan IKN Dikuasai PSK dengan Tarif Rp 400 Ribu-700 Ribu Sekali Kencan

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 08 Juli 2025
0 dilihat
Heboh Penginapan IKN Dikuasai PSK dengan Tarif Rp 400 Ribu-700 Ribu Sekali Kencan
Puluhan PSK terjaring di penginapan sekitar IKN, tarifnya menggiurkan. Foto: Repro Kompas.

" Satpol PP telah menjaring 64 orang perempuan yang diduga melakukan praktik prostitusi di Kecamatan Sepaku, kawasan inti dari IKN "

PENAJAM PASER UTARA, TELISIK.ID - Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menjadi sorotan, bukan karena kemajuan pembangunan, melainkan praktik prostitusi yang mulai menjamur.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Penajam Paser Utara mengungkap fakta mengejutkan tentang aktivitas pekerja seks komersial (PSK) di penginapan sekitar wilayah tersebut.

Berdasarkan data hasil operasi sepanjang 2025, Satpol PP telah menjaring 64 orang perempuan yang diduga melakukan praktik prostitusi di Kecamatan Sepaku, kawasan inti dari IKN.

Operasi dilakukan dalam tiga gelombang penertiban yang berbeda dan mengungkap maraknya kegiatan ini di lingkungan yang seharusnya steril dari praktik tersebut.

Kepala Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara, Bagenda Ali, mengatakan bahwa para PSK tersebut mayoritas melakukan aktivitas melalui aplikasi media sosial.

Baca Juga: Tarik Rp 48,8 Triliun APBN, Pembangunan IKN Kembali Dilanjutkan

"Pelaku prostitusi itu tawarkan jasa dengan harga antara Rp 400 ribu hingga Rp 700 ribu sekali kencan," ujar Bagenda Ali, dikutip dari Antara, Selasa (8/7/2025).

Tidak hanya itu, mereka menyewa kamar penginapan dengan tarif sekitar Rp 300 ribu per malam untuk melayani pelanggan. Kondisi ini menunjukkan betapa mudahnya praktik prostitusi menyusup ke wilayah yang sedang dipersiapkan sebagai pusat pemerintahan nasional masa depan.

Lebih lanjut, Bagenda Ali menyebut bahwa para wanita yang terlibat tidak hanya berasal dari Kalimantan Timur, tetapi juga dari kota-kota besar lain di Indonesia.

"Pramunikmat atau PSK itu berasal Samarinda, Balikpapan, Bandung, Makassar, dan Yogyakarta," ungkapnya.

Menanggapi temuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku terkejut. Ia menyampaikan keheranannya saat diwawancarai di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. "Waduh, masak iya?" kata Cak Imin, Senin (7/7/2025), dilansir dari suara.com jaringan telisik.id.

Baca Juga: Ini Sederet Permintaan Terakhir Jokowi di Sidang Kabinet IKN

Ia menilai kabar tersebut sangat memprihatinkan jika benar adanya. "Waduh gawat gawat gawat, kok bisa gawat begitu," tambah Cak Imin.

Ia menekankan pentingnya melakukan verifikasi terhadap informasi tersebut dan mencari tahu penyebabnya.

Cak Imin menegaskan bahwa pemerintah harus segera mengambil tindakan jika kabar itu benar. "Wah ini harus di cek ini harus di cek," ujarnya. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga