4 Fakta Menarik The Line City, Mega Proyek Arab Saudi
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Jumat, 14 Oktober 2022
0 dilihat
The Line City memiliki struktur yang terdiri dari dua seperti dinding yang akan menutup area terbuka di antara keduanya serta akan menjadi bangunan tertinggi ke-12 di dunia. Foto: Repro dezeen.com
" Proyek perkotaan itu bernama The Line, merupakan kota inovatif, membentang di gurun pasir, dengan konsep yang unik "
TABUK, TELISIK.ID - Arab Saudi lagi-lagi membuat heboh. Kali ini, di tanah bergurun tersebut akan dibangun proyek lingkungan perkotaan masa depan yang belum pernah ada sebelumnya.
Mengutip Sindonews.com, proyek perkotaan itu bernama The Line, merupakan kota inovatif, membentang di gurun pasir, dengan konsep yang unik.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta menarik mengenai pembangunan proyek lingkungan perkotaan The Line:
1. Revolusi peradaban
Dikutip dari laman neom.com, laman tersebut menyebutkan jika The Line adalah revolusi peradaban yang mengutamakan manusia, memberikan pengalaman hidup perkotaan yang belum pernah terjadi sebelumnya sambil melestarikan alam sekitarnya. Ini mendefinisikan kembali konsep pembangunan perkotaan dan seperti apa kota masa depan seharusnya.
Melansir tugujatim.id, digadang-gadang kota ini nantinya akan jauh dari polusi udara, meminimalisir kecelakaan lalu lintas, tidak perlu membayar asuransi mobil, bensin, dan parkir. Ditambah lagi, kota ini akan memanfaatkan 100 persen energi terbarukan.
Baca Juga: Cerita Unik Stasiun Kereta Api Tersepi di Dunia, Hanya Miliki 1 Penumpang
Meski belum diumumkan secara resmi, mega proyek ini disebut akan dirancang oleh Morphosis studio AS. Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman menuturkan, mega proyek ini disiapkan sebagai jawaban dari berbagai permasalahan masyarakat perkotaan yang acapkali menyulitkan mereka.
2. Prioritaskan lingkungan
Mengutip english.alarabiya.net, desain The Line mewujudkan bagaimana komunitas perkotaan di masa depan dalam lingkungan yang bebas dari jalan raya, mobil, dan emisi.
Ini akan berjalan dengan 100 persen energi terbarukan dan memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di atas transportasi dan infrastruktur seperti di kota-kota tradisional.
“Ini menempatkan alam di atas pembangunan dan akan berkontribusi untuk melestarikan 95 persen tanah Neom,” ujar dari the official Saudi Press Agency (SPA) dikutip dari english.alarabiya.net.
3. Menampung 9 juta penduduk
Karakteristik paling penting dari The Line, yaitu lebarnya hanya 200 meter, panjang 170 kilometer dan 500 meter di atas permukaan laut. The Line pada akhirnya akan menampung 9 juta penduduk dan akan dibangun di atas tapak seluas 34 kilometer persegi, yang belum pernah terdengar jika dibandingkan dengan kota-kota lain dengan kapasitas serupa.
Hal ini pada gilirannya akan mengurangi jejak infrastruktur dan menciptakan efisiensi yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam fungsi kota. Iklimnya yang ideal sepanjang tahun akan memastikan penghuni dapat menikmati alam sekitar saat berjalan-jalan.
Baca Juga: Sebagian Wilayah di Bumi Akan Alami Gelombang Panas Ektrem
4. Capai biaya yang fantastis
Melansir voi.d, The Line merupakan bagian dari proyek Mega-City Neom yang bernilai 500 miliar dolar AS (setara Rp 7,5 kuadriliun). Kota futuristik itu saat ini tengah dibangun di provinsi Tabuk, Arab Saudi.
Meskipun demikian, pengembangan proyek ini tidak lepas dari kontroversi. Pasalnya, sekitar 20.000 orang akan dipaksa pindah dari provinsi Tabuk untuk pembangunan The Line. Sementara penduduk yang tergusur terdiri dari suku asli Huwaitat.
"Pada peluncuran The Line tahun lalu, kami berkomitmen pada revolusi peradaban yang mengutamakan manusia berdasarkan perubahan radikal dalam perencanaan kota,” kata Pangeran Mohammed bin Salman dilansir dari voi.id.
Proyek ambisius kota masa depan itu dirancang oleh Neom, yang merupakan proyek pengembangan visi Arab Saudi 2030. Sebagai informasi, The Line adalah proyek pertama Neom yang dimiliki oleh Dana Investasi Publik Arab Saudi, di mana Pangeran Mohammed bin Salman menjadi ketuanya. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali