5 Tradisi Pernikahan Unik di Indonesia

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 16 Maret 2023
0 dilihat
5 Tradisi Pernikahan Unik di Indonesia
Indonesia punya beragam budaya berbeda di setiap daerah dalam menyambut pernikahan. Foto: Repro Indozone.id

" Dalam budaya Jawa, pingitan atau 'pertapaan' adalah tradisi dimana pengantin perempuan tidak diperbolehkan meninggalkan rumahnya dalam waktu tertentu "

KENDARI, TELISIK.ID - Prosesi sakral pernikahan biasanya erat kaitannya dengan tradisi budaya setempat. Di Indonesia, setiap suku dan daerah punya tradisinya masing-masing untuk mempelai wanita dan pria.

Berikut Telisik.id merangkun tradisi pernikahan unik di Indonesia, dilansir dari Celebrities.id dan Inewsntb.id.

1. Tradisi Pingitan

Dalam budaya Jawa, pingitan atau 'pertapaan' adalah tradisi dimana pengantin perempuan tidak diperbolehkan meninggalkan rumahnya dalam waktu tertentu, diharapkan sang pengantin terjaga dari marabahaya yang mungkin akan menimpanya di luar rumah.

2. Tradisi Menahan Buang Air

Suku Tidung memiliki tradisi pernikahan yang unik, yaitu menahan keinginan untuk buang air. Tradisi menahan buang air ini biasanya berlangsung selama tiga hari, terhitung sejak prosesi ijab kabul dilakukan.

Baca Juga: 5 Ide Suvenir Pernikahan Unik

Selain itu, pasangan pengantin juga dilarang untuk mandi dan keluar dari rumah. Bagi pasangan pengantin yang menaati prosesi tersebut, dipercaya akan terhindar dari nasib sial seperti dijauhkan dari perselingkuhan, perceraian atau kematian yang menimpa sang anak saat masih kecil.

3. Tradisi Maminang

Berbeda dengan adat pernikahan lainnya, di Minangkabau keluarga mempelai wanita yang harus melamar pria. Ada beberapa tahapan adat yang dijalani jika menikah dalam tradisi Minangkabau.

Dimulai dari Maresek (pertemuan keluarga), Maminang dan Batimbang Tando (mengusulkan dan bertukar tanda), Mahanta Siriah (meminta izin), dan babako-babaki (membawa berbagai seserahan). 

Kemudian, dilanjutkan dengan malam Bainai (menggosok kuku mempelai wanita), Manjapuik Marapulai (menjemput mempelai pria), penyambutan di rumah mempelai wanita dan masih banyak lagi tradisi setelah akad nikah.

4. Tradisi Munggah

Masyarakat Palembang tentu sudah tak asing dengan tradisi satu ini. Munggah merupakan puncak dari prosesi pernikahan yang dimulai dari Madik (melihat), Menyenggung, Ngebet (diikat), Berasan (bermusyawarah), Mutuske Kato, Nganterke Belanjo, ritual jelang akad nikah, dan barulah munggah.

Baca Juga: 9 Tradisi Pernikahan Unik di Berbagai Negara, Nomor 9 Menjijikan

Munggah sendiri kerap diadakan di kediaman mempelai wanita. Pada prosesi puncak atau munggah ini akan dimeriahkan dengan tabuhan rebana, mengiringi rombongan pengantin pria saat menemui pihak mempelai wanita.

5. Sinamot

Sinamot merupakan prosesi pernikahan dalam etnis Batak mengenai negosiasi mahar pernikahan. Besarnya mahar yang diberikan tergantung pada status sosial, tingkat pendidikan dan karier dari pihak perempuan. Misalnya, perempuan dengan gelar sarjana akan dihargai dengan nilai yang lebih tinggi. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga