7 Negara Ini Bisa Naik Haji Tanpa Antrean, Indonesia Harus Tunggu 26 Tahun
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 03 November 2025
0 dilihat
Berbeda dengan Indonesia, tujuh negara ini justru bisa naik haji tanpa harus menunggu antrean panjang. Foto: Repro Kompas.
" Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima dan menjadi impian bagi setiap Muslim di seluruh dunia. Namun, tidak semua negara memiliki kemudahan dalam pelaksanaannya "

KENDARI, TELISIK.ID — Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima dan menjadi impian bagi setiap Muslim di seluruh dunia. Namun, tidak semua negara memiliki kemudahan dalam pelaksanaannya.
Sebagian besar harus menghadapi sistem antrean panjang akibat keterbatasan kuota yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi.
Di Indonesia, persoalan antrean haji masih menjadi tantangan besar. Wakil Menteri Agama RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa masa tunggu calon jemaah kini rata-rata mencapai 26 tahun.
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari penyesuaian kuota haji 2026 yang disebut berbeda signifikan dari tahun sebelumnya. Meskipun masa tunggu sudah diseragamkan, tetap saja calon jamaah Indonesia harus bersabar puluhan tahun untuk bisa menunaikan ibadah ke Tanah Suci.
Berbeda dengan Indonesia, ada sejumlah negara di dunia yang justru tidak mengalami antrean sama sekali. Warga di negara-negara tersebut bahkan bisa berangkat haji di tahun yang sama setelah mendaftar, berkat sistem pengelolaan yang efisien dan jumlah pendaftar yang relatif seimbang dengan kuota yang diberikan.
Berikut tujuh negara yang bisa naik haji tanpa antrean panjang:
1. Brunei Darussalam
Melansir Inilah, Senin (3/11/2025), Brunei Darussalam adalah negara kecil yang makmur dengan jumlah penduduk sekitar 400 ribu jiwa, di mana lebih dari 70 persen di antaranya beragama Islam.
Kuota haji yang diberikan kepada Brunei sekitar 1.000 orang setiap tahun, dan jumlah tersebut seimbang dengan jumlah pendaftar. Kementerian Agama Brunei mengelola seluruh proses pendaftaran hingga keberangkatan melalui sistem digital terintegrasi, sehingga pelaksanaannya efisien dan transparan.
Baca Juga: Saudi Resmi Pangkas Masa Berlaku Visa Umrah hanya Berlaku 1 Bulan
2. Maladewa
Maladewa atau Maldives memiliki populasi sekitar setengah juta orang dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Pemerintah melalui Maldives Hajj Corporation mengatur keberangkatan jemaah secara langsung dengan sistem yang disiplin dan terbuka.
Karena jumlah pendaftar relatif kecil, warga Maladewa dapat langsung berangkat di tahun mereka mendaftar. Bahkan, di beberapa tahun tertentu, kuota haji tidak terpakai sepenuhnya.
3. Suriname
Suriname di Amerika Selatan memiliki komunitas Muslim sekitar 15 persen dari total penduduknya, sebagian besar keturunan Jawa dan India. Karena populasi Muslimnya kecil, antrean keberangkatan haji hampir tidak pernah terjadi.
Pemerintah dan organisasi keagamaan setempat bekerja sama memastikan proses pendaftaran dan keberangkatan berlangsung tertib dan efisien.
4. Guyana
Negara tetangga Suriname ini juga memiliki komunitas Muslim keturunan India. Jumlah pendaftar haji di Guyana sangat sedikit, sehingga kuota yang diberikan Arab Saudi selalu mencukupi.
Calon jemaah cukup memenuhi syarat administratif untuk langsung diberangkatkan di tahun yang sama. Tantangan utama jamaah asal Guyana bukan pada antrean, melainkan jarak dan biaya perjalanan yang tinggi ke Arab Saudi.
5. Seychelles
Seychelles, negara kepulauan di Samudra Hindia dengan populasi sekitar 100 ribu jiwa, hanya memiliki sekitar 1 persen penduduk beragama Islam. Kuota haji tetap diberikan oleh Arab Saudi sebagai bentuk penghormatan, namun karena jumlah pendaftar sangat sedikit, jemaah dapat berangkat tanpa menunggu lama.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Legalkan Umrah Mandiri Bikin Pengusaha Travel Gigit Jari, Begini Penjelasannya
6. Fiji
Fiji memiliki komunitas Muslim aktif yang mayoritas berasal dari keturunan India. Dengan jumlah sekitar 6 persen dari total penduduk, umat Islam di Fiji menjalankan kegiatan keagamaan dengan kompak.
Kuota yang diberikan selalu mencukupi, sehingga jamaah dapat berangkat tanpa harus antre. Organisasi Islam di Fiji membantu jemaah mulai dari manasik hingga dukungan pembiayaan perjalanan.
7. Bosnia dan Herzegovina
Bosnia merupakan negara Eropa dengan sejarah panjang dalam Islam sejak masa Kekaisaran Ottoman. Meski penduduk Muslim di sana cukup banyak, minat berhaji masih seimbang dengan kuota yang diberikan Arab Saudi.
Pemerintah Bosnia mengelola pendaftaran melalui lembaga resmi yang memastikan proses berjalan tertib. Jemaah umumnya bisa berangkat di tahun yang sama setelah mendaftar, atau paling lama satu tahun kemudian. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS