Akhiri Tugas, Ketua MUI Manggarai: Islam Harus Tampil di Tengah Kerukunan

Berto Davids, telisik indonesia
Selasa, 31 Mei 2022
0 dilihat
Akhiri Tugas, Ketua MUI Manggarai: Islam Harus Tampil di Tengah Kerukunan
Ketua MUI Manggarai dalam Musda ke-9 di Ruteng. Foto: Ist.

" Musda sebagai momentum untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja lima tahunan serta perumusan program kerja lima tahun ke depan "

MANGGARAI, TELISIK.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT, menggelar Musda ke-9 pada Selasa (31/5/2022) di Aula Masjid Baiturrahman.

Musda MUI ke- 9 ini mengusung tema ”Memperteguh Tanggung Jawab dan Pengkhidmatan Ulama terhadap Pencapaian Pembangunan Kabupaten Manggarai”.

Ketua MUI Kabupaten Manggarai, H. Amir Faisal Kelilaw dalam sambutannya mengatakan, musda sebagai momentum untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja lima tahunan serta perumusan program kerja lima tahun ke depan.

Acara puncak musda yakni pemilihan ketua dan pengurus MUI yang baru.

“Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Manggarai yang akan berakhir masa khidmat ini telah menjalin hubungan kerja sama dengan pemerintah daerah utamanya pendekatan yang komunikatif, informatif dan konsultatif secara timbal balik. Semuanya telah berlangsung dengan baik dan lancar,” sebut Amir Kelilaw.

Sementara kewajiban umat sebagai bagian dari rakyat kepada pemerintah dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembagunan, tambah dia, adalah bentuk ketaatan kepada Ulil Amri (pemimpin).

“Majelis Ulama Indonesia sebagai himayatul ummah, himayatuddin mengawal untuk menjalankan aqidahnya yang disyariatkan dalam rangka peningkatan kadar iman dan takwa kepada Allah SWT dalam dimensi vertikal Hablum Minallah, serta tugas muamalah, tugas sosial kemasyarakatan dengan meningkatkan kesalehan sosial untuk kemaslahatan bersama dalam dimensi horisontal hablum minannas,” katanya lagi.

Semuanya itu, sambung dia, tercakup dalam tugas Amar Ma’ruf nahi mungkar yakni mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Baca Juga: 10 Penumpang KM Ladang Pertiwi Kembali Ditemukan Selamat

Lebih lanjut tokoh kelahiran Ambon ini menuturkan bahwa dalam konteks konfigurasi kemajemukan karena perbedaan agama, suku, ras dan etnis adalah sesuatu yang sunatullah, hukum Allah yang pasti. Di sini Islam harus tampil sebagai agama yang Rahmatan Lilalamin, rahmat untuk alam semesta atau Islam harus tampil sebagai agama yang berada di tengah kerukunan.

“Berkaitan dengan itu, masalah kerukunan menjadi persoalan penting dan mendasar yang harus dijaga dan dirawat sebagai tugas bersama dan diselamatkan dari segala gangguan dan ancaman apapun," tuturnya.

Untuk itu, islam di Manggarai tidak membangun tembok pemisah yang memisahkan masyarakat tetapi yang Islam bangun adalah jembatan penghubung dan jalan tol lintas batas demi kerukunan, demi persatuan dan kesatuan bangsa serta demi Manggarai tercinta.

Selanjutnya tokoh 84 tahun yang menakhodai MUI Manggarai sejak tahun 1975 itu menyinggung juga tentang moderasi beragama yang kian menjadi isu sentral dan didengungkan pemerintah belakangan ini.

Islam, lanjut dia, telah meletakkan dasar yang kuat tentang hidup yang moderat yang disebut umatan washatan, umat yang washatiyah, Islam yang wastiyah yakni Islam yang selalu ada di tengah-tengah kerukunan.

Baca Juga: Sukseskan Program Pembangunan Buton Utara, Ini Tugas UHO Sebagai Tim Pendamping

“Sehingga Islam yang washatiyah adalah Islam yang mengarahkan umatnya untuk selalu berperilaku adil, proporsional, toleran dan maslahat berimbang,” cetusnya.

Di akhir sambutannya, tokoh yang tidak lagi mencalonkan diri dalam Musda IX ini menyampaikan terima kasih seraya memohon maaf baik atas nama pribadi maupun atas nama pengurus MUI Kabupaten Manggarai yang akan mengakhiri masa tugasnya.

“Perkenankan kami menyampaikan limpah terima kasih kepada Bapak Bupati, Majelis Ulama Indonesia Provinsi NTT , Pimpinan DPRD dan Bapak Anggota Forkompinda atas segala bantuan dan kerja sama selama ini. Demikian juga kepada Ibu Ketua FKUB, Romo Vikjen, bapak ibu pimpinan agama dan semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu persatu, terima kasih kami yang berlimpah atas semua bantuan dan kerja sama dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan selama ini,” tutupnya. (C)

Penulis: Berto Davids

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga