Aksi Demonstrasi di DPRD Sultra Ricuh, Sejumlah Fasilitas Umum Rusak
Aris Mantobua, telisik indonesia
Senin, 11 April 2022
0 dilihat
Nampak sejumlah pagar seng tembok Wali Kota Kendari berserakan di tanah setelah terjadi kericuan demo, Foto: Aris Mantobua/Telisik
" Sejumlah fasilitas di sekitar lokasi unjuk rasa, salah satunya pagar seng pembangunan taman kantor Wali Kota Kendari, rusak parah "
KENDARI, TELISIK.ID - Ribuan massa aksi unjuk rasa pecah di kantor DPRD Sultra, saat menolak sejumlah kebijakan pemerintah, Senin, (11/4/2022).
Dalam aksi unjuk rasa menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode, penundaan pemilu 2024, kenaikan harga BBM, penolakan kenaikan PPN, Kenaikan bahan pokok, dan sejumlah kebijakan pemerintah lainnya.
Terlihat setelah ricuh aksi demontrasi tersebut, sejumlah fasilitas di sekitar lokasi unjuk rasa, salah satunya pagar seng pembangunan taman kantor Wali Kota Kendari, yang lokasinya dekat kantor DPRD Sultra rusak parah.
Pagar seng proyek taman kota yang berada di jalan Abdul Silondae itu terlihat berserahkan di tanah buntut dari aksi lempar batu dan kayu oleh massa aksi, lantaran dibombardir gas air mata oleh petugas kepolisian. Tembok dari taman wali kota yang baru dibangun tercoret-coret oleh masa aksi. Terlihat juga sejumlah batu, sampah plastik, kayu bersekan di jalan Abunawas.
Baca Juga: Sejumlah Fasilitas Publik Rusak saat Demo, Ketua DPRD Sultra: Harus Diproses Hukum
Dari pantauan telisik.id sejumlah paving block trotoar jalan ikut rusak di depan kantor bulog sultra, hal itu juga terjadi di depan perpustakaan daerah Kota Kendari.
Baca Juga: Pecah, Aksi Demonstrasi di Kantor DPRD Ricuh
Kerusuhan berawal dari gabungan mahasiswa melakukan pelemparan terhadap sejumlah kepolisian saat melakukan pengamanan.
Suasana pun semakin memanas dan memaksa kepolisian mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air ke arah massa aksi.
Hingga berita ini ditulis, mahasiswa masih melakulan aksi demonstrasi, sementara itu kepolisian terus melakukan pembubaran dengan gas air mata. (A)
Reporter: Aris Mantobua
Editor: Kardin