Apakah Orang Dewasa Masih dapat Menambah Tinggi Badan? Berikut Penjelasannya
Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Minggu, 20 November 2022
0 dilihat
Setelah seseorang melewati masa pubertas, lempeng pertumbuhan berhenti membuat tulang baru. Mereka menyatu bersama dan orang itu berhenti tumbuh. Foto: Repro Orami.co.id
" Bagi banyak orang memiliki tinggi badan yang ideal dapat memberikan penampilan yang lebih menarik. Namun, sayangnya pertumbuhan tinggi badan seseorang umumnya akan melambat atau bahkan berhenti di usia 18 tahun "
KENDARI, TELISIK.ID - Bagi banyak orang memiliki tinggi badan yang ideal dapat memberikan penampilan yang lebih menarik. Namun, sayangnya pertumbuhan tinggi badan seseorang umumnya akan melambat atau bahkan berhenti di usia 18 tahun.
Biasanya, tinggi badan benar-benar berhenti tumbuh saat jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setelahnya. Hal ini karena saat sudah dewasa, lempengan tulang pertumbuhan sudah menutup.
Mengutip dari Alodokter.com, Tinggi badan bergantung pada genetris/tinggi badan orang tua, nutrisi, jenis kelamin dan aktivitas fisik.
Tinggi badan akan berhenti bertambah ketika lempeng epifisis/lempeng pertumbuhan pada tulang sudah menutup sehingga tulang tidak bisa bertambah panjang lagi.
Baca Juga: Deretan Fakta Manusia Tanpa Makan dan Minum
Penutupan lempeng pertumbuhan ini bisa dibuktikan dengan foto rontgen di beberapa area tulang. Pada umumnya pria akan berhenti bertambah tinggi di usia 20 tahunan sedangkan wanita berhenti bertambah tinggi di usia 16-19 tahun.
Anda bisa melihat perkiraan tinggi Anda dengan rumus tinggi badan berikut ini:
- Pria: (tinggi ibu + 12.7 cm + tinggi ayah) dibagi 2.
- Wanita: (tinggi ayah – 12.7 cm + tinggi ibu) dibagi 2.
Dengan demikian, di usia 21 tahun kemungkinan tinggi badan Anda sudah menetap. Jika Anda ingin menambah tinggi badan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter ortopedi. Tinggi badan bisa ditambah dengan prosedur operasi penambahan tinggi badan.
Meskipun demikian, terdapat beberapa ‘cara menambah tinggi badan’ yang bisa dilakukan untuk membuat kamu terlihat lebih tinggi dan mencegah kehilangan tinggi badan seiring dengan pertambahan usia.
Berikut beberapa caranya seperti dikutip dari Kompas.com:
1. Konsumsi suplemen
Saat akan mengonsumsi suplemen sebagai ‘cara menambah tinggi badan’, kita perlu mencari tahu efek samping dan apakah suplemen yang akan dibeli aman untuk dikonsumsi.
Beberapa suplemen dapat digunakan untuk memperkuat tulang dan mencegah penurunan tinggi badan pada kaum lansia atau orang dewasa, seperti suplemen vitamin D. Hindari membeli suplemen yang menjamin peningkatan tinggi badan pada orang dewasa.
2. Berolahraga
Untuk orang dewasa, olahraga tidak dapat menjadi cara menambah tinggi badan, tetapi dapat menjadi cara untuk menjaga kesehatan, membuat badan tampak lebih tegap dan mengurangi risiko osteoporosis yang dapat mengurangi kepadatan tulang dan membuat kita terlihat menciut.
3. Menjaga pola makan
Orang dewasa, terutama kaum lansia dapat mempertahankan tinggi badan dengan mengonsumsi kalsium serta vitamin D yang cukup.
Terapkanlah pola makan yang terdiri dari protein, produk susu, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh. Hindari mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung lemak trans, lemak jenuh, dan gula yang tinggi.
4. Terapkan yoga
Yoga bisa menjadi salah satu alternatif yang digunakan untuk membantu orang dewasa terlihat lebih tinggi, karena yoga dapat membantu menguatkan otot, meluruskan badan, dan memperbaiki postur tubuh.
Baca Juga: Lakukan 5 Persiapan Ini Agar Donor Darah Aman dan Nyaman
5. Menguatkan core muscles
Core muscles adalah otot yang berada di sepanjang perut dan ruas tulang belakang. Meskipun menguatkan core muscles pada orang dewasa tidak dapat dijadikan cara menambah tinggi badan, tetapi menguatkan core muscles dapat membuat kita memiliki postur yang bagus dan terlihat lebih tinggi.
6. Jaga postur tubuh
Postur tubuh yang baik dapat membantu kita terlihat lebih tinggi. Perhatikan postur tubuh saat sedang tidur, duduk, ataupun berdiri. Jika kamu memiliki masalah pada postur tubuh, konsultasikan dengan dokter. (C)
Penulis: Nurdian Pratiwi
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS