Arsitek Alumni UHO Kendari Muhammad Irsyad Kalahkan Ratusan Karya Arsitektur Dunia
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 17 September 2024
0 dilihat
Alumni UHO Kendari, Muh. Irsyad jadi finalis kompetisi arsitektur internasional. Foto: Ist.
" Seorang alumni Arsitektur Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Muhammad Irsyad, berhasil mengukir prestasi membanggakan di kancah internasional "
KENDARI, TELISIK.ID – Seorang alumni Arsitektur Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Muhammad Irsyad, berhasil mengukir prestasi membanggakan di kancah internasional.
Irsyad terpilih sebagai finalis dalam kompetisi arsitektur bergengsi Terraviva Competitions yang diadakan di Milan, Italia, setelah karyanya berhasil mengungguli ratusan desain dari berbagai negara di seluruh dunia.
Kompetisi yang berlangsung dari Juni hingga Agustus 2024 ini, menantang para arsitek untuk menghadirkan solusi desain yang inovatif dan berkelanjutan.
Proyek yang diusulkan Irsyad bersama timnya adalah Benaue Lodge_ NG KALIKASAN, sebuah tempat penampungan backpacker yang dirancang dengan konsep ramah lingkungan.
Baca Juga: Warga Kendari Diimbau Tak Buang Sampah di Luar TPS untuk Cegah Bau Busuk dan Kumuh
Diketahui, lokasi proyek ini berada di Filipina yang mengusung tema pelestarian alam serta keberlanjutan ekosistem lokal.
Dengan kreativitas dan keunikan desain yang dihadirkan, Irsyad yang juga Founder Architecture and Urban Plus, berhasil mencuri perhatian juri dan menempatkan dirinya di antara 30 finalis terbaik lainnya.
Ia bersaing dengan para arsitek dari berbagai negara yang turut serta dalam kompetisi tersebut, membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di panggung global.
Irsyad menjelaskan bahwa proyek tersebut tidak ia kerjakan sendirian. “Saya berkolaborasi dengan arsitek dari berbagai negara seperti Inggris dan Spanyol. Kami secara rutin melakukan meeting online untuk mengoordinasikan ide dan konsep,” ujarnya kepada telisik.id, Selasa (17/9/2024).
Proyek ini sendiri didasarkan pada analisis isu-isu terkini terkait menurunnya minat petani dan generasi muda terhadap pertanian, khususnya dalam mempertahankan teras sawah di Filipina.
Menurut Irsyad, banyak petani yang kehilangan semangat untuk merawat teras sawah mereka, atau tidak memiliki cukup tenaga kerja untuk pemeliharaannya.
Namun, dengan adanya peluang ekonomi baru dari sektor pariwisata, seperti mengelola hostel atau bekerja sebagai pemandu wisata, beberapa petani memilih meninggalkan pertanian padi mereka.
Melalui proyek ini, Irsyad dan tim berusaha merancang solusi yang memadukan sektor pariwisata dan pertanian, menciptakan tempat penampungan yang mendukung keberlanjutan kedua sektor tersebut.
Baca Juga: HUT Polda Sulawesi Tenggara ke-28, Tiga Personel SIP Polri Angkatan 53 Diganjar Penghargaan
“Proses pengerjaan proyek ini memakan waktu sekitar dua bulan,” tambah alumni Magister Urban Planning dari University of Sheffield di Inggris ini.
Sementara itu, Sutrisno, salah satu rekan Irsyad di Architecture and Urban Plus, mengatakan bahwa partisipasi Irsyad dalam kompetisi ini menjadi motivasi bagi arsitek muda di Kendari untuk tampil di ajang internasional.
“Dengan mengikuti kompetisi seperti ini, kita tidak hanya berkesempatan menunjukkan kemampuan, tetapi juga membangun jaringan dengan berbagai pihak yang dapat menunjang karier di masa depan. Selain itu, kolaborasi baik di tingkat nasional maupun internasional menjadi semakin mungkin,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa mengikuti kompetisi seperti ini memungkinkan arsitek untuk terus memantau dan mengikuti perkembangan desain, terutama yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan berkelanjutan di masa depan. (B)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS