Babysitter Setahun Cekoki Bayi Obat Keras Steroid Supaya Gemuk

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 18 Oktober 2024
0 dilihat
Babysitter Setahun Cekoki Bayi Obat Keras Steroid Supaya Gemuk
Babysitter cekoki obat keras ke Bayi, pelaku kini ditangkap, Ibu kandung tak kuasa meliha kondisi anaknya. Foto: Repro tribunnews.com

" Kasus babysitter yang tega mencekoki bayi dengan obat keras terjadi di Surabaya, Jawa Timur, dan kini viral di media sosial. Aksi pengasuh bayi tersebut menjadi sorotan publik, terutama setelah motifnya terungkap "

SURABAYA, TELISIK.ID - Kasus babysitter yang tega mencekoki bayi dengan obat keras terjadi di Surabaya, Jawa Timur, dan kini viral di media sosial. Aksi pengasuh bayi tersebut menjadi sorotan publik, terutama setelah motifnya terungkap.

Babysitter tersebut diduga memberikan obat keras agar bayi yang diasuhnya terlihat lebih gemuk. Namun, tindakan ini justru membahayakan kesehatan bayi yang masih berusia 16 bulan.

Linggra Kartika, ibu dari bayi, tak kuasa menahan tangis saat mengetahui kondisi yang terjadi pada anaknya. Melalui akun Instagram pribadinya, @linggra.ik, ia membagikan cerita pilu mengenai bagaimana bayinya dicekoki obat keras oleh babysitter berinisial N selama satu tahun penuh.

“Semua ini bermula dari kelakuan N yang secara diam-diam tanpa sepengetahuan kita sebagai orang tua,” tulis Linggra, seperti dikutip dari tribunnews.com, Jumat (18/10/2024).

Baca Juga: Operasi Zebra Anoa Polres Muna Razia Kendaraan Masyarakat dan Personel Polri

Pengasuh yang telah bekerja selama dua tahun di keluarga Linggra itu diketahui memberikan obat penggemuk badan berupa deksametason dan pronicy, yang seharusnya hanya dikonsumsi oleh orang dewasa.

“Ini termasuk salah satu obat keras buat dewasa, tapi diberikan ke anak kita selama 1 tahun bayangkan,” kata Linggra.

Kondisi bayi semakin memburuk setelah obat dihentikan, dan ia harus dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan intensif.

Bayi Linggra mulai menunjukkan gejala kelelahan, hilang nafsu makan, dan terus tidur setelah sembilan hari tidak lagi diberi obat.

“Hari ke-9 setelah pemberhentian obat itu, anakku jadi drop. Gak mau makan, gak mau minum, tidur terus, ga kuat untuk ngap-ngap,” tutur Linggra.

Setelah dilakukan tes hormon, dokter menemukan bahwa kadar hormon kortisol bayi sangat rendah akibat konsumsi obat deksametason yang berlebihan.

Sementara itu, babysitter berinisial N yang berasal dari Ngawi kini telah ditahan di Mapolda Jatim. Nur, yang berusia 38 tahun, menerima gaji sekitar Rp 4,2 juta per bulan selama bekerja di rumah majikannya di kawasan Tenggilis, Surabaya.

Sejak pertama kali dipekerjakan, gajinya terus meningkat berkat kinerjanya yang dinilai baik.

“Terima kasih buat jajaran Polri yang telah mengungkap kasus ini, terlebih kepada pihak Polda Jatim,” tambah Linggra.

Baca Juga: Mantan dan Ketua DPRD Muna Perkuat Paslon Bahtera Menang di Pilkada 2024

Nur sudah dua tahun bekerja di keluarga Linggra sejak anak mereka lahir. Awalnya, ia digaji lebih rendah, tetapi dengan prestasinya yang dianggap baik, gajinya dinaikkan hingga Rp 4,2 juta per bulan.

Jaya, seorang penyalur babysitter di Surabaya, mengungkapkan bahwa gaji babysitter di Surabaya memang bervariasi tergantung dari majikan dan kinerja pengasuh.

“Babysitter yang dinilai baik biasanya dapat bonus dan kenaikan gaji. Bahkan bisa Rp 6 juta kalau majikannya benar-benar kaya,” jelas Jaya, seperti dilansir dari radarsurabaya.com.

Linggra berharap kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi keluarga lain untuk lebih berhati-hati dalam memilih pengasuh anak. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga