Bak Tak Bertuan, Museum Sulawesi Tenggara Menuju Usia Senja
Pangga Rahmad, telisik indonesia
Rabu, 26 Oktober 2022
0 dilihat
Museum Negeri Sulawesi Tenggara yang terletak di Jalan Abunawas, Kelurahan Bende, Kota Kendari tak memiliki fasilitas memadai, salah satunya kamar kecil. Foto: Pangga Rahmad/Telisik
" Kondisi Museum Negeri Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terletak di Jalan Abunawas, Kelurahan Bende, Kota Kendari, mesti menjadi perhatian serius "
KENDARI, TELISIK.ID - Kondisi Museum Negeri Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terletak di Jalan Abunawas, Kelurahan Bende, Kota Kendari, mesti menjadi perhatian serius.
Pasalnya, tak hanya bangunan, beberapa rak untuk menggelar sejumlah koleksi di Gedung Pameran Tetap tampak tak terawat. Sebagian sisinya dipenuhi debu.
Bahkan, plafon di lantai satu dan dua telah bocor di beberapa titik, akibat rembesan hujan dari atap bangunan.
Salah seorang pengunjung, Nani menuturkan, hal ini sudah sepatutnya diperhatikan. Sebab, cepat atau lambat, rusakan yang lebih besar pasti akan datang.
Baca Juga: RKUHP Larang Pasangan Tak Nikah Check In Hotel, Ketua PHRI Sulawesi Tenggara: Itu Ranah Privasi
"Paling tidak yang kecil-kecil dulu diperhatikan," katanya, Rabu (26/10/22).
Demikian halnya dengan pengunjung yang lain, Adit. Ia mengeluhkan fasilitas kamar kecil yang tidak tersedia.
"Ruangannya ada. Tapi tidak bisa digunakan," katanya.
Pantauan Telisik.id, fasilitas kamar kecil itu terletak di dua sisi berbeda bangunan Gedung Pameran Tetap. Namun, sebagaimana yang dikeluhakn Adit, keduanya memang tak bisa digunakan. Satu ruangan lebih menyerupai gudang, ruangan yang lain memiliki pintu yang macet.
Sementara, sebuah bangunan yang berdiri berdampingan dengan koleksi Rumah Perahu Suku Bajo kini tak lagi berfungsi. Akibatnya digenangi air dan sebagian lisplangnya telah rusak.
Petugas yang berjaga di Gedung Pameran Tetap, Yuma mengatakan, dahulu bangunan tersebut berfungsi sebagai laboratorium. Namun sudah lama tidak beroperasi.
"Mungkin diperbaiki nanti," jelasnya singkat kepada Telisik.id.
Baca Juga: Ketua DPRD Sulawesi Tenggara Imbau Perbankan Tak Hanya Sediakan Kredit Konsumtif
Lebih lanjut, kondisi museum ini tidak saja bersoal terkait bangunannya. Kondisi lanskapnya pun patut diperhatikan.
Ketika berkunjung, tugu mini yang berdiri kokoh tak jauh dari di pintu gerbang utama akan segera terlihat, namun dengan kondisi gersang, kotor dan diselimuti lumut.
Tugu yang harusnya dialiri air mancur, tidak demikian adanya. Terlihat air di bawah tugu tersebut justru menyerupai genangan sisa air hujan.
Belum pula penataan taman di sekitar museum. Setali tiga uang. Tampak bangku-bangku taman berdiri sebagaimana rumput-rumput liar tumbuh menyemak. Padahal letaknya tepat berada di tengah Kota Kendari. (A)
Penulis: Pangga Rahmad
Editor: Kardin