Bandar Narkoba Jenis Tembakau Gorila di Kendari Sasar Pelajar
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Kamis, 01 Oktober 2020
0 dilihat
Murniaty, Kepala BNN Kota Kendari. Foto: Muhammad Israjab/Telisik
" Hampir di setiap sekolah kita temui mereka ini (pelajar) adalah korban. Kemudian dijadikan sebagai kaki tangan para sindikat ini. "
KENDARI, TELISIK.ID – Peredaran narkotika jenis ganja sintesis atau tembakau gokil, khususnya di Kota Kendari, makin merebak dan menyasar pelajar tingkat SMP dan SMA.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BNN Kota Kendari, Murniaty, bahwa para bandar narkoba sintesis ini menyasar para pelajar untuk dijadikan sebagai kaki tangan untuk melancarkan aksinya.
“Karena murah dan mudah disalahgunakan, jadi hanya seperti rokok, tapi dampaknya mengerikan. Selain itu para sindikat ini menyasar pelajar tingkat SMP dan SMA. Ini terjadi sejak 2017 awal, sampai sekarang juga di tahun 2020 masih ada di beberapa sekolah,” ujar Murniaty, Rabu (30/9/2020).
“Hampir di setiap sekolah kita temui mereka ini (pelajar) adalah korban. Kemudian dijadikan sebagai kaki tangan para sindikat ini,” sambungnya.
Menurut Murniaty, peredaran tembakau gorila ini bisa dikatakan cukup meningkat di Kota Kendari dan BNN akan terus melakukan pencegahan, karena dampaknya bisa merusak generasi muda khususnya di Kendari.
Baca juga: Jadwal KM Tilongkabila Oktober 2020
“Kalo meningkat yah apabila kita bekerja pasti kita temukan lagi. Kalau kita pasif pasti tidak ada, jadi ukurannya jika kita kerja dan ada temuan maka itu nilainya,” kata Murniaty.
Sehingga pihak BNN Kota Kendari melakukan tindakan preventif. Selain itu melakukan rehabilitasi, sebab penindakan bukan satu-satunya jalan.
Dua tahun berturut-turut, pada 2017 dan 2018, Menteri Kesehatan RI mengeluarkan peraturan yang memasukkan zat-zat tersebut dan varian hasil pengembangannya ke dalam Daftar Narkotika Golongan I sesuai UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Narkoba yang berada dalam golongan ini hanya boleh dimanfaatkan untuk kepentingan IPTEK. Di luar itu, kriminal.
Journal of Medical Toxicology pada Desember 2016 melansir laporan dari Rachelle Abouchedid yang kebanyakan bekerja di Departemen Toksikologi Klinis sebuah yayasan di London, Inggris. Mereka melaporkan efek yang dialami konsumen sinte di antaranya paranoia, kecemasan yang hebat, mual, muntah, kebingungan, koordinasi otak untuk menggerakkan tubuh yang buruk, kejang, dan jantung berdebar. (B)
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Haerani Hambali