Banting Tulang Jual Bensin Eceran untuk Penuhi Ekonomi Keluarga

Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 18 Mei 2023
0 dilihat
Banting Tulang Jual Bensin Eceran untuk Penuhi Ekonomi Keluarga
Seorang ibu berusia kepala tiga, Ija, kesehariannya berjualan di pinggir Jalan H.E.A Mokodompit Kota Kendari untuk membantu ekonomi keluarganya. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Suasana fajar mulai menyingsing di pagi hari, Ija (34) mulai mengisi botol-botol eceran bensinnya untuk dijual di pinggir jalan tepanya Jl. H.E.A Mokodompit Kota Kendari "

KENDARI, TELISIK - Suasana fajar mulai menyingsing, Ija (34) mulai mengisi botol-botol eceran bensinnya untuk dijual di pinggir jalan tepanya Jl. H.E.A Mokodompit Kota Kendari.

Ija adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak, bekerja membantu ekonomi keluarga yang pas-pasan dengan menjual bensin eceran di pinggir jalan. Suami Ija hanya bekerja serabutan sebagai buruh bangunan di wilayah Anduonohu, dengan gaji hanya untuk memenuhi kebutuhan hari-hari.

Ija memulai berjualan eceran bensin sejak 5 bulan lalu setelah berhenti berjualan sayur keliling, dan bekerja di mana ia bisa mengais rupiah.

Baca Juga: Menggantungkan Hidup di Balik Tumpukan Sampah

Ibu dua anak itu mulai duduk di pinggir jalan sedari pukul 6.00 Wita hingga sore, sudah menjadi kebiasaan setiap harinya. Hanya berbekal payung yang menjadi penyangga berteduh di kala terik matahari dan badai hujan datang bergantian.

"Saya datang dari pagi karena hanya pagi yang lumayan ada pembeli, kalau sudah sore kadang hanya 1 atau 2 orang dan bahkan tidak ada, jadi hanya bisa dapat Rp100.000 kadang juga di bawah itu," ucapnya seraya melirik jualannya, Kamis (18/5/2023).

Ija menjual eceran bensin pertalite yang diambil dari antrean SPBU menggunakan kendaraan milik tetangga kos tempat ia tinggal di Lorong Mata Air dengan harga Rp10.000, dijual kembali dengan harga Rp13.000 per botolnya.

Meski dengan penghasilan yang tidak menentu, hanya bisa cukup membeli bahan dapur sepersekian saja, namun tak membuat semangat Ija surut, ia tetap semangat mengais pundi-pundi rupiah pada tiap harinya.

"Yah, sesuai rezeki masing-masing saja, rezeki juga sudah ada yang atur," ucapnya.

Berjualan di pinggir jalan tentunya punya hambatan tersendiri, berbeda dengan lahan sendiri, ketika ada razia Satpol PP tak lagi menjual atau ketika ada patroli biasanya dilakukan pengecekan kebersihan tentu membuat panik penjual.

Baca Juga: Hidupi Ayah Juru Parkir di Kendari Harus Banting Tulang Hingga Subuh

Sementara seorang pembeli, Mega yang sempat diwancarai mengatakan pada telisiker, biasanya ia tidak membeli di pinggir jalan, selain karena kehabisan bensin ia kadang sedih melihat penjual pinggiran yang duduk tak ada yang membeli jualannya.

"Kadang kasihan lihat penjualnya yang duduk-duduk melamun tunggu pembeli, atau kebetulan juga habis bensinku," ucap Mega dengan nada sedih. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga