Bapak Asuh Anak Stunting Jadi Program Percepatan Penurunan Stunting

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 08 Maret 2023
0 dilihat
Bapak Asuh Anak Stunting Jadi Program Percepatan Penurunan Stunting
Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar saat memberikan sambutan pada Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023. Foto: Dok. BKKBN Sultra

" Konsep program Bapak Asuh Stunting sama dengan program orang tua asuh kebanyakan, yakni pihak donator membantu anak asuhnya "

KENDARI, TELISIK.ID – Salah satu program yang dicanangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara nasional, termasuk di Sulawesi Tenggara adalah program Bapak Asuh Anak Stunting.

Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar mengatakan, program Bapak Asuh akan sedikit membantu anak yang terdeteksi mengalami stunting dalam memenuhi kebutuhan gizinya.

Karena umumnya, kata dia, sebagian besar anak mengalami stunting karena kekurangan gizi, baik saat masih dalam kandungan maupun saat beranjak usia anak-anak.

Maka melalui Bapak Asuh Anak Stunting, pihaknya berharap program ini bisa mempercepat penurunan angka stunting secara nasional pada umumnya dan di wilayah Sulawesi Tenggara pada khususnya.

Konsep program Bapak Asuh Stunting sama dengan program orang tua asuh kebanyakan, yakni pihak donator membantu anak asuhnya, namun kali ini sasarannya adalah anak-anak stunting yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Genjot Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting

“Kita berharap para donator yang sudah membantu anak stunting bisa mempercepat penurunan stunting,” katanya kepada Telisik.id, belum lama ini.

Untuk di Sulawesi Tenggara, lanjut dia, donator program Bapak Asuh ini sudah berjalan yang berasal dari pengusaha dan pejabat pemerintahan.

Sejumlah perwakilan kepala daerah se-Sulawesi Tenggara melakukan perjanjian kerja sama dalam pengelolaan program Bangga Kencana dan Pecepatan Penurunan Stunting. Foto: Dok. BKKBN Sulawesi Tenggara

 

“Kalau di Sultra ini ada beberapa yang sudah bersedia jadi ayah asuh untuk anak stunting, di antaranya komandan Korem, bupati, wakil bupati. Jadi ini program nasional yang diteruskan hingga ke daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara, Agus Salim mengungkapkan, upaya dalam percepatan penurunan stunting dapat dilakukan dalam berbagai hal, di antaranya peran pemerintah daerah untuk menerapkan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting.

Dimana, kata dia, program Bapak Asuh Anak Stunting ini sedikitnya dapat memberikan kesejahteraan kepada keluarga yang berisiko stunting.

Menurutnya, suksesnya percepatan penurunan stunting ini bukan hanya menjalankan satu program saja seperti Bapak Asuh Anak Stunting ini, tetapi juga beberapa program lainnya terus dilakukan.

Baca Juga: Balita Stunting Parah di RSUD Ruteng Manggarai Akhirnya Dapat Bantuan

Program yang mendukung percepatan penurunan stunting ini di antaranya adalah upaya sikronisasi data pemberian bantuan pada keluarga berisiko Stunting untuk menghindari pemberian bantuan yang tumpang tindih, sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan aplikasi Elsimil untuk para calon pengantin (catin).

“Mengakses aplikasi Elsimil tiga bulan pra-nikah untuk para catin sehingga bisa terdeteksi dari awal agar bisa menentukan sasaran intervensi kasus Slstunting,” kata Agus.

Pada prinsipnya, program Bapak Asuh Anak Stunting atau BAAS ini diperuntukkan bagi siapa saja yang memiliki kelebihan harta untuk bisa membantu anak yang mengalami stunting dalam memenuhi kebutuhan gizi. (B-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga