Beda Waktu Takbir Idul Adha dengan Idul Fitri

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Rabu, 28 Juni 2023
0 dilihat
Beda Waktu Takbir Idul Adha dengan Idul Fitri
Disunahkan mengumandangkan takbir Idul Adha setelah salat fardhu selama tanggal 11, 12, 13, Zulhijah. Foto: Repro timesindonesia.co.id

" Umat Muslim disunahkan bertakbir menyambut dan memperingati Idul Adha. Takbiran adalah penyemarak dari perayaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha "

KENDARI, TELISIK.ID - Euforia menyambut hari raya Idul Adha biasanya sudah mulai dirasakan ba'da maghrib sebelum hari raya. Kumandang takbir akan dilantunkan di seluruh masjid.

Dilansir dari Aceh.tribunnews.com, umat Muslim memang disunahkan untuk bertakbir saat menyambut dan memperingati Idul Adha. Takbiran adalah penyemarak dari perayaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Di Indonesia, biasanya pada malam hari raya, diadakan takbiran keliling untuk menyambut kedua hari raya tersebut. Adapun batas waktu bertakbir hari raya Idul Fitri dengan Idul Adha berbeda.

Pada hari raya Idul Fitri, batas waktu bertakbir mulai dari terbenamnya matahari di akhir Ramadan hingga khatib naik ke atas mimbar salat Idul Fitri.

Sementara saat Idul Adha, takbir disunahkan terus dikumandangkan setiap selesai salat fardu selama hari tasyrik (11,12, 13 Dzulhijah) sejak setelah salat Idul Adha.

Baca Juga: Beda Takbir Mursal dan Muqayyad di Hari Raya Idul Adha

Mengumandangkan takbir untuk menyemarakkan malam hari raya Idul Adha bisa dilakukan secara sendiri di rumah, atau secara berkelompok di masjid, musala, hingga berkeliling kampung.

Dilansir dari Merdeka.com, berikut bacaan takbir Idul Adha dilansir dari laman NU Online dan berbagai sumber.

Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd

Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah."

Selain itu, ada bacaan takbiran Idul Adha dalam versi panjang, berikut lafaznya:

Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilham

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa. Laailaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu. Mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun. Walau karihal munafiqun. Walau karihal musyrikuun.

Laailaahaillallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah wa a'azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah.

Laailaahaillallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahilhamd.

Baca Juga: Hukum Berkurban untuk Orang yang Sudah Meninggal

Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya.

Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan ke Esa-an-Nya, Dia zat yang menepati janji, zat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan ke-Esaan-Nya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya untuk Allah." (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga