Begini Keseharian Dua Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus 88
Rezki Mas'ud, telisik indonesia
Kamis, 07 Januari 2021
0 dilihat
Suasana rumah terduga teroris pasca dilakukan penembakan oleh Tim Densus 88 terlihat sepi dari aktivitas. Foto: Rezki Mas'ud/Telisik
" Ada dua orang pelaku yang ditindak tegas dan terukur, karena melakukan perlawanan saat hendak dilakukan upaya penangkapan. "
MAKASSAR, TELISIK.ID - Dua jenazah terduga pelaku terorisme jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel sudah menjalani autopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Kota Makassar, Rabu (06/01/2021) kemarin.
Menurut polisi, keduanya bernama Ajiz dan Muh. Rizaldy Saleh. Kedua terduga teroris tersebut ditembak mati karena berupaya melakukan perlawanan terhadap anggota Densus 88 Anti Teror Mabes Polri saat ditangkap.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana mengatakan, kedua jasad terduga teroris tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi sesuai SOP kedokteran.
"Tentunya kita akan autopsi, sesuai dengan SOP kedokteran di RS Bhayangkara. Masih kita lakukan pengembangan oleh rekan Densus 88," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana.
Kata Witnu, pihak kepolisian menembak mati kedua terduga pelaku karena saat hendak ditangkap keduanya berusaha melawan.
Baca juga: Ketua DPRD Konawe Sebut Ada Anggota Dewan Campuri Internal PAN
"Ada dua orang pelaku yang ditindak tegas dan terukur, karena melakukan perlawanan saat hendak dilakukan upaya penangkapan," ucapnya.
Witnu juga menyatakan, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dan Tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulsel mendapati sejumlah barang bukti di kediaman terduga teroris tersebut.
"Ada beberapa barang bukti dan sudah diamankan oleh Brimob. Nanti Humas Polda yang rilis," ujarnya.
Baca juga: Surabaya Krisis Rumah Sakit, Asrama Haji Tempat Isolasi Pasien COVID-19
Di mata tetangga sekitar tempat tinggalnya, kedua terduga teroris adalah jemaah yang rajin menjalankan ibadah di masjid yang berada di dalam komplek Villa Mutiara. Tetapi menurut ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang jarak rumahnya sekitar kurang lebih 50 meter dari rumah terduga teroris, keduanya jarang melakukan interaksi dengan warga sekitar ataupun melakukan aktivitas di luar rumah.
"Saya tidak tahu Pak kalau itu rumah sarang teroris, saya cuma tahu kalau mereka rajin salat di masjid tepat waktu. Kalau untuk keluar rumah bicara sama tetangga tidak pernah Pak," ungkap Ibu Sri saat ditemui tim Telisik.id di depan rumahnya, Kamis (7/1/2021).
Diketahui, dua terduga teroris yang ditembak mati polisi saat melakukan pengepungan di perumahan Villa Mutiara, Jalan Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, pada Rabu (6/1/2021) pukul 06:00 Wita kemarin, diduga kuat adalah Jaringan (JAD) Sulsel, yang berkaitan dengan aksi teror bom di Jolo, Filipina. (B)
Reporter: Rezki Mas'ud
Editor: Haerani Hambali