Benarkah Menikah di Bulan Safar Dilarang, Begini Penjelasannya

Merdiyanto , telisik indonesia
Jumat, 08 Agustus 2025
0 dilihat
Benarkah Menikah di Bulan Safar Dilarang, Begini Penjelasannya
Terdapat mitos menyebutkan bahwa menikah di bulan Safar dilarang. Foto: Repro Bridestory.

" Terdapat mitos yang menyebutkan bahwa menikah di bulan Safar dilarang karena dianggap membawa sial atau malapetaka "

KENDARI, TELISIK.ID - Terdapat mitos yang menyebutkan bahwa menikah di bulan Safar dilarang karena dianggap membawa sial atau malapetaka.

Kepercayaan ini sering kali membuat pasangan ragu untuk menggelar pernikahan pada bulan kedua dalam kalender Hijriah tersebut. Namun, benarkah anggapan ini dari sisi agama Islam?

Kepercayaan bahwa bulan Safar membawa sial berasal dari tradisi jahiliah Arab sebelum Islam dilansir dari okezone.com, Jumat (8/8/2025)

Dimana bulan ini dianggap membawa bala dan penyakit, sehingga masyarakat menghindari kegiatan besar, termasuk pernikahan.

Rasulullah SAW dengan tegas membantah anggapan tersebut melalui hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim, yang menyatakan:

Baca Juga: Doa dan Amalan Awal Bulan Safar

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula tanda kesialan, tidak (pula) burung (tanda kesialan), dan juga tidak ada (kesialan) pada bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit judzam sebagaimana engkau menghindar dari singa.” (HR al-Bukhari) (Badruddin ‘Aini, ‘Umdatul Qari Syarhu Shahihil Bukhari, [Beirut, Darul Kutub: 2006], juz IX, halaman 409).

Tidak ada larangan dari Rasulullah SAW untuk melakukan kegiatan apa pun pada bulan Safar, termasuk melangsungkan pernikahan.

Melansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jumat (8/8/2025), berbagai aktivitas penting justru dilakukan oleh Rasulullah SAW di bulan Safar.

Aktivitas tersebut meliputi perjalanan hijrah dan berbagai misi dakwah yang menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam.

Menganggap bulan Safar sebagai bulan yang membawa kesialan merupakan keyakinan yang tidak sesuai dengan ajaran tauhid, yaitu mengesakan Allah SWT.

Seorang muslim meyakini bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kuasa penuh atas segala sesuatu, dan hanya Dia yang bisa mendatangkan manfaat atau bahaya.

Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-An’am ayat 17 :

Baca Juga: Suka Diganggu Setan dan Jin? Baca Doa Ini

Artinya: “Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya."

Menurut riwayat Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wa An-Nihayah, putri Rasulullah SAW, Fatimah Az-Zahra, menikah dengan Ali bin Abi Thalib pada bulan Safar tahun ke-2 Hijriyah.

Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganggap bulan Safar sebagai waktu yang buruk untuk menikah. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga