Berprofesi Tukang Becak Sejak 1971, Lanidu Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Transportasi Online
Tim Telisik, telisik indonesia
Rabu, 06 Agustus 2025
0 dilihat
Lanidu sedang mangkal di depan Pasar Basah Mandonga menunggu penumpang. Foto: Niken Ayu Anjani/Telisik
" Di tengah gempuran transportasi online, Lanidu (74), seorang tukang becak asal Lorong Dolog, Kelurahan Mandonga, masih setia mengayuh becaknya demi mencari nafkah "

KENDARI, TELISIK.ID – Di tengah gempuran transportasi online, Lanidu (74), seorang tukang becak asal Lorong Dolog, Kelurahan Mandonga, masih setia mengayuh becaknya demi mencari nafkah.
Meski pendapatan tidak menentu, Lanidu tetap memilih bertahan sebagai tukang becak karena keterbatasan kemampuan dan tidak ada pekerjaan lain yang bisa ia lakukan di usianya yang sudah lanjut.
Ia mulai menjadi tukang becak sejak 1971 di Kota Kendari, saat jumlah penumpang masih ramai. Namun, kini kondisinya jauh berbeda karena sepinya penumpang.
Baca Juga: Oddo, Betah Puluhan Tahun sebagai Juru Pikul Barang di Pasar Mandonga Kendari
"Dulu masih ramai, tapi sekarang penumpang sepi. Pendapatan setiap hari tidak menentu," ucap Lanidu saat ditemui, Rabu (6/8/2025).
Lanidu setiap hari mangkal di depan Pasar Basah Mandonga, lokasi yang tidak pernah ia tinggalkan sejak pertama kali bekerja.
Menurutnya, pekerjaan ini adalah satu-satunya kemampuan yang ia miliki. Meski harus menghadapi persaingan dengan transportasi online, ia tidak memiliki pilihan lain selain tetap mengayuh becak demi mencukupi kebutuhan hidup.
Baca Juga: Arifin Perantau Asal Kolaka Berjuang 10 Tahun dari Usaha Kuliner Batagor di Kendari
Lanidu menjalani hari-harinya dengan kesabaran. Ia mengakui pendapatannya tidak menentu, terkadang cukup untuk memenuhi kebutuhan tetapi kadang juga tidak, terutama saat penumpang sepi.
Saat ini, ia terus berjuang mengayuh becak setiap hari meski fisiknya tidak sekuat dulu. Meski keadaannya serba kekurangan, ia berharap ke depan rezekinya bisa semakin lancar dan penumpang kembali ramai seperti dulu. (C)
Penulis: Niken Ayu Anjani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS