BGN Kembali Rekrut 90 Ribu Pencari Kerja SPPG 2025, Ini Syarat dan Link Daftar

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 12 Mei 2025
0 dilihat
BGN Kembali Rekrut 90 Ribu Pencari Kerja SPPG 2025, Ini Syarat dan Link Daftar
Pemerintah kembali membuka rekrutmen besar-besaran 90 ribu tenaga kerja untuk program Makan Bergizi Gratis. Foto: Repro Jawapos.

" Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) kembali membuka peluang kerja bagi 90 ribu pencari kerja dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025 "

JAKARTA, TELISIK.ID - Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) kembali membuka peluang kerja bagi 90 ribu pencari kerja dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025.

Rekrutmen ini ditujukan untuk mengisi posisi strategis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan tersebar di seluruh Indonesia.

Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Program MBG, Tigor Pangaribuan, menyatakan bahwa pembukaan 90 ribu lowongan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja produktif.

Ia menekankan bahwa prioritas utama dalam rekrutmen adalah lulusan baru atau fresh graduate.

“Jadi 90 ribu lapangan pekerjaan bagi sarjana kita yang freshgrad hari ini,” kata Tigor saat memberikan keterangan resmi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari suara.com jaringan telisik.id, Senin (12/5/2025).

Menurut Tigor, dari total jumlah lowongan yang tersedia, pemerintah akan membentuk sekitar 30 ribu satuan pelayanan. Setiap satuan akan terdiri dari tiga personel inti, yaitu kepala unit, ahli gizi, dan akuntan.

“Jadi kepala unit, itu ada 30 ribu. Nanti otomatis kita rekrut 30 ribu sarjana di Indonesia untuk jadi kepala,” ujarnya.

Selain kepala unit, posisi ahli gizi juga akan direkrut dalam jumlah besar dengan kriteria usia produktif.

“Dia pasti didampingi ahli gizi, harus sarjana juga ya di usia kira-kira 22-30 lah yang kita cari. Jadi satu ahli gizi per satuan pelayanan, berarti 30 ribu ahli gizi nanti,” ujar Tigor.

Untuk melengkapi kebutuhan personel, BGN juga akan merekrut 30 ribu akuntan yang bertugas memastikan pencatatan anggaran dan manajemen logistik berjalan tertib di masing-masing unit.

Baca Juga: Rp 22 Miliar Anggaran MBG di Sultra Dialihkan ke Pembangunan Sekolah

Tigor menjelaskan bahwa seluruh proses rekrutmen akan dilakukan secara transparan melalui portal resmi BGN. Pelamar yang memenuhi persyaratan akan mengikuti serangkaian tahapan seleksi sebelum diterjunkan ke lapangan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa program MBG juga akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Pengadaan bahan baku makanan bergizi akan dipasok dari hasil pertanian lokal.

“Membuat perputaran ekonomi setiap tempat di mana satuan pelayanan itu ada, yang tadi membuka lapangan pekerjaan, membuka peluang untuk membeli bahan pertanian di desa-desa, kemudian juga membuat para pelaku pertanian itu menjadi semangat,” jelas Tigor.

Ia menambahkan bahwa program MBG memiliki peran penting dalam mendukung agenda pembangunan nasional, khususnya peningkatan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.

“Jadi dengan diberikan makan cukup, gizi cukup, mudah-mudahan nanti jumlah tawuran berkurang di 20 tahun dari sekarang, berkurang semua,” ucap Tigor.

“IQ anak-anak kita semakin baik dan mudah-mudahan visi beliau, misi beliau bangsa Indonesia kuat dari sisi energi, pertahanan, pangan dan kecukupan gizi akan tercukupi,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyusun regulasi pendanaan tambahan untuk mendukung keberlanjutan program MBG.

Dana yang disiapkan mencapai Rp 50 triliun dan akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres).

“Kita lagi membuat mekanismenya dulu ya, makanya ada percepatan-percepatan, kalau ada percepatan kan butuh anggaran,” kata Dadan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 9 Mei 2025.

Dadan memastikan bahwa secara prinsip, anggaran dasar untuk program MBG sudah tersedia. Namun, tambahan Rp 50 triliun akan digunakan untuk memperluas cakupan dan mempercepat pelaksanaan program secara nasional.

“Hanya nanti berapa yang akan kita jaminkan, sangat tergantung dari percepatan itu kapan dilakukan,” katanya menjelaskan.

Dadan juga menekankan bahwa percepatan ini menjadi penting karena Presiden Prabowo Subianto menunjukkan perhatian besar terhadap kondisi gizi anak-anak, terutama di wilayah tertinggal.

“Pak Presiden itu setiap kali ke daerah, dia merasa miris karena sebenarnya lebih banyak yang bisa menerima, maka kita membutuhkan percepatan seperti ini,” ucap Dadan.

Persyaratan Umum Pendaftar:

1. Warga Negara Indonesia (WNI)

2. Usia maksimal 30 tahun

3. Lulusan pendidikan D4/S1/S2 dari semua jurusan

4. Ijazah dari perguruan tinggi terakreditasi atau disetarakan jika lulusan luar negeri

5. Tidak memiliki catatan hukum atau tindak pidana

6. Tidak pernah diberhentikan tidak hormat dari instansi manapun

7. Sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba (dibuktikan dengan surat dokter minimal dari RS tipe C)

8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia

9. Tidak dalam kondisi hamil selama masa seleksi dan penempatan awal (bagi pelamar perempuan)

10. Mendapat persetujuan dari pasangan (bagi yang sudah menikah)

11. Tidak memiliki ikatan dinas dengan instansi lain

12. Bagi pelamar yang sedang bekerja, wajib melampirkan surat izin dari tempat kerja dan bersedia mengakhiri ikatan kerja jika lolos seleksi

Dokumen Wajib yang Harus Diunggah:

1. Scan KTP dan Kartu Keluarga

2. Pas foto berlatar putih

3. Scan ijazah dan transkrip nilai

4. Sertifikat kursus atau pelatihan (jika ada)

5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

6. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari rumah sakit

7. Surat bebas narkoba

8. Kartu BPJS aktif

9. Kartu NPWP

10. Surat pernyataan bermaterai Rp10.000

Tahapan dan Cara Pendaftaran:

1. Pendaftaran dilakukan secara online melalui situs resmi BGN: https://spp-indonesia.com

2. Pelamar mengisi formulir pendaftaran dan mengunggah seluruh dokumen yang dipersyaratkan

3. Tim seleksi BGN akan melakukan verifikasi kelengkapan dokumen

Baca Juga: Segini Harta Kekayaan Menteri PPN Rachmat Pambudy, Sebut MBG Lebih Penting dari Lapangan Pekerjaan

4. Pelamar mengikuti tes tertulis tentang gizi, kesehatan, dan manajemen dapur umum

5. Seleksi lanjutan berupa wawancara dan pemeriksaan kesehatan

6. Pelamar yang lolos akan menjalani pelatihan intensif meliputi manajemen dapur, penyusunan menu, memasak sehat, dan penanganan bahan

7. Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan ditempatkan di dapur umum sesuai dengan daerah asal

Dengan rekrutmen besar-besaran ini, pemerintah menargetkan tidak hanya pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, tetapi juga pemerataan kualitas gizi di seluruh wilayah Indonesia.

Program MBG terus diperluas dengan melibatkan berbagai kementerian dan pemerintah daerah, guna memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses terhadap makanan sehat dan bergizi. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga