Bharada E Batal Ditahan di Lapas Salemba, Mantan Napi Bongkar Kengeriannya

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Rabu, 01 Maret 2023
0 dilihat
Bharada E Batal Ditahan di Lapas Salemba, Mantan Napi Bongkar Kengeriannya
Terpidana Richard Eliezer alias Bharada E batal menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Jakarta Timur. Foto: Repro tvonenews

" Richard dikembalikan ke Rutan Bareskrim Polri dengan alasan keamanan dan keselamatan atas rekomendasi LPSK "

JAKARTA, TELISIK.ID - Terpidana Richard Eliezer alias Bharada E batal menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Jakarta Timur.

Dia kembali mendekam ke Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri untuk menjalani vonis masa hukuman 1 tahun 6 bulan.

Kepala Bagian Humas Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Rika Aprianti mengatakan, Richard dikembalikan ke Rutan Bareskrim Polri dengan alasan keamanan dan keselamatan atas rekomendasi LPSK.

"Berdasarkan rekomendasi LPSK dengan pertimbangan keamanan Richard Eliezer selanjutnya menjalankan pidana di Rutan Bareskrim," kata Rika, dilansir dari Suara.com jaringan Telisik.id.

Sementara itu Aktivis Hak Asasai Manusia (HAM) Surya Anta Ginting pernah mengungkapkan muramnya kondisi Lapas Salemba.

Pada 2020, melalui akun Twitter miliknya, @suryaanta, dia mengungkapkan berbagai kebobrokan di sana mulai dari jual beli kamar hingga transaksi narkoba. Dalam kesempatan lain, melalui sebuah diskusi daring, Surya menyebut praktik-praktik tersebut sudah berlangsung sejak lama.

Baca Juga: Putusan Etik Richard Eliezer Tetap Jadi Anggota Polri, Hanya Sanksi Demosi 1 Tahun

“Jadi itu praktik yang sudah lama, yang menguntungkan kepala kamar atau juga frontmen,” tutur Surya, dilansir dari Intisari.grid.id.

Selain hal-hal di atas, fasilitas di dalam Lapas Salemba pun disebut oleh Surya sangat mengerikan karena selain fasilitas kesehatan belum memadai, kualitas makanan dan minum juga sangat buruk.

Terkait kondisi makanan yang buruk di Lapas Salemba, pada 2022 silam akun Instagram @jabodetabek.info pernah mengunggah sebuah video yang menunjukkan wadah makan yang hanya berisi nasi, tanpa lauk dan sayur.

"Saya cukup tersiksa dengan kondisi cadong di sini, hampir setiap hari cadong yang saya dan teman-teman terima cuma nasi putih aja, paling cuma satu atau dua ompreng yang isinya lengkap, tapi selebihnya nasi gak ada lauk pauk dan sayur," tulis akun @jadetabek.info.

Bahkan, masih dalam unggahan yang sama, narapidana yang ingin mendapatkan lauk saat makan, harus membayar Rp 20.000 hingga Rp 30.000.

Kondisi kelebihan kapasitas yang terjadi di Lapas Salemba sendiri sempat membuat pengelolanya memutuskan untuk memindahkan 92 tahanan ke rutan lain.

Hal ini terjadi pada 2021, di mana saat itu Rutan Salemba yang seharusnya diisi oleh 1600 orang malah diisi oleh lebih dari 3000 narapidana.

Baca Juga: Gerakan Bawah Tanah Ferdy Sambo Berlanjut di Banding, Mahfud: Mari Kita Pelototi Terus

"Untuk kapasitas rutan salemba 1600 orang, isi saat ini 3373 orang. Over kapasitas lebih dari 100 persen," tutur Kepala Rutan Kelas 1A Salemba, Yohanis Variantosaat.

Sementara itu, secara lebih umum, pada akhir 2022, Direktur Pelayanan dan Pengelolaan Basan dan Baran Direktorat Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Heni Yuwono menyebut kondisi Lapas di Indonesia memang sudah tidak manusiawi.

"Sangat tidak manusiawi perlakuan untuk hak hidup di LP (lapas) kita, memang betul karena keterbatasan sarpras (sarana dan prasarana) kita," ujar Heni dilansir dari Kompas.com. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga