BKKBN Bantu Keluarga Penuhi Gizi Anak untuk Cegah Stunting

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 19 Oktober 2022
0 dilihat
BKKBN Bantu Keluarga Penuhi Gizi Anak untuk Cegah Stunting
Kepala BKKBN Sultra, Asmar (kemeja putih) bersama jajarannya. Foto: Dok. BKKBN Sultra

" BKKBN Perwakilan Sulawesi Tenggara menjalin kerja sama dengan Dinsos untuk memaksimalkan penyaluran PKH untuk mendukung program pencegahan stunting "

KENDARI, TELISIK.ID – Salah satu upaya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam penanganan stunting, yakni dengan Program Keluarga Harapan (PKH).

Hal tersebut disampaikan Kepala BKKBN Sultra, Drs. Asmar, M.Si. Menurutnya, PKH ini merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga kurang mampu yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.

Di mana kata dia, PKH juga menjadi salah satu program dari Dinas Sosial, sehingga pihaknya menjalin kerja sama dengan Dinsos untuk memaksimalkan penyaluran PKH untuk mendukung program pencegahan stunting.

Baca Juga: Tak Perpanjang Kontrak PT Kurnia, Pemkot Kendari Minta Pasar Basah Mandonga Diperbaiki

“Dinsos bisa melalui PKH yang diperuntukkan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan gizinya agar anak yang dikandungnya bisa tercegah dari stunting,” katanya kepada Telisik.id, belum lama ini.

Penyerahan kendaraan operasional roda dua kepada penyuluh keluarga berencana (KB) Kabupaten Kolaka Utara. Foto: Dok. BKKBN Sultra

 

Olehnya itu diharapkan kepada penerima PKH dapat memanfaatkan sebaik mungkin bantuan sosial tersebut untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

Lebih lanjut Asmar mengatakan, pemenuhan gizi ini tidak hanya dilakukan saat anak masih dalam kandungan, tapi juga setelah anak lahir, terutama dalam pemberikan air susu ibu atau ASI ekslusif kepada bayi selama enam bulan.

“Ketika anak sudah lahir, kami juga minta ibu memberikan ASI ekslusif pada anak hingga enam bulan. Nanti setelah enam bulan ke atas boleh diberikan makanan tambahan yang mengandung gizi seperti protein dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Puluhan Lapak PKL di Kendari Diamankan Pol PP

Diketahui, kandungan ASI terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim. Dilihat dari kandungannya yang sarat nutrisi penting, ASI disebut-sebut dapat mengurangi risiko bayi terkena penyakit tertentu, seperti diare, ISPA, pneumonia, asma, obesitas, dan diabetes, termasuk stunting itu sendiri.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian, Penyuluhan, Penggerakan BKKBN Muna Barat, Nani Suarni menyampaikan bahwa stunting saat ini menjadi program nasional yang harus dicanangkan oleh tiap kabupaten. Maka ia menyampaikan 10 poin perilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya adalah pemberian ASI ekslusif.

"Dalam ASI eksklusif ada namanya kolostrum, di mana satu sampai tiga hari pasca melahirkan yang berwarna kekuningan jangan dibuang karena itu zat antibodi yang penting bagi bayi," tuturnya. (B-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga