BPTD Sultra Klaim Mudik Lebaran Berjalan Lancar dan Aman
Aris Mantobua, telisik indonesia
Kamis, 28 April 2022
0 dilihat
Kepala BPTD WIlayah XVIII Sultra, Benny Nurdin Yusuf saat memantau posko induk mudik lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah. Foto: Aris Mantobua/Telisik
" Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVIII Sulawesi Tenggara (Sultra) mengklaim, kegiatan mudik Idul Fitri 1443 Hijriah masyarakat, optimis berjalan dengan lancar dan aman "
KENDARI, TELISIK.ID - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVIII Sulawesi Tenggara (Sultra) mengklaim, kegiatan mudik Idul Fitri 1443 Hijriah masyarakat, optimis berjalan dengan lancar dan aman.
Kepala BPTD WIlayah XVIII Sultra, Benny Nurdin Yusuf mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya yang maksimal agar mudik lebaran Idul Fitri tahun 2022 bisa berjalan dengan lancar.
Ia menegaskan, semua transportasi darat dan laut sudah dilakukan pemeriksaan kelayakan untuk beroperasi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya hambatan-hambatan atau kejadian yang tidak diinginkan oleh masyarakat yang ingin mudik ke kampungnya masing-masing.
"Sesuai dengan intrusksi Menteri Perhubungan, kami saat ini sudah melakukan pemeriksaan beberapa transportasi. Sebanyak 25 kapal kami lakukan ramcek (Pemeriksaan kelayakan transportasi darat maupun laut)," ucap Benny Kamis, (28/4/2022).
Selain melakukan ramcek transportasi, Benny mengungkapkan, pihaknya juga melakukan berbagai persiapan, khususnya membentuk posko induk maupun posko-posko mudik lebaran, baik di tingkat daearah maupun provinsi.
Baca Juga: Menembus Rindu, Pemudik di Pelabuhan Nusantara Kendari Rela Panjat Kapal hingga Duduk di Atap
Posko induk tersebut berfungsi untuk menghimpun data yang ada di beberapa posko daerah yang telah dibentuk bersama sebelumnya, guna memberikan informasi terpadu bagi masyrakat yang ingin melakukan mudik lebaran. Selain itu, posko induk tersebut juga berfungsi sebagai pusat informasi yang akan dikirimkan ke pusat.
Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVIII Sulawesi Tenggara telah bekerjasama dengan berbagai instansi terkait seperti pihak kepolisian, TNI, dinas kesehatan, jasa raharja, balai jalan, BPBD, serta BMKG di beberapa pelabuhan menjadi sasaran mudik lebaran tahun ini.
Menurut Benny, pihaknya terus melakukan pemantauan, terutama pelabuhan Torobulu-Tampo dan Amolengo-Labuan yang menjadi pelabuhan tersibuk untuk lintas kabupaten/kota. Pihaknya selalu bersiap siaga dalam penambahan akomodasi transportasi laut, guna mengantisipasi lonjakan penumpang.
"Kami sudah mendapatkan informasi langsung dari GM pelabuhan Baubau, kapal KMP Rubia telah mengalami kerusakan mesin. Hal ini kami sudah antisipasi dengan menarik kapal Kamaru-Wanci agar bisa bereporasi di pelabuhan Torobulu-Tampo," jelasnya.
Untuk lintas provinsi, Benny menuturkan, pihaknya juga sudah melakukan antisipasi dengan membentuk posko terpadu, posko kesehatan serta koorsatpel di pelabuhan penyebrangan Kolaka dan Kolaka Utara.
"Meski Sultra tidak menjadi prioritas pantau nasional, tetapi pelabuhan Bajoe menghubungkan pelabuhan Kolaka merupakan salah satu pelabuhan pantauan nasional yang ada di Indonesia," tuturnya.
Jumlah kendaraan pada arus mudik kali ini diprediksi mengalami peningkatan sekitar 45-70 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Semoga dengan kerjasama yang telah kami lakukan mudik lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah tahun 2022 ini, bisa berjalan dengan lancar dan aman," Harap Benny.
Sementara itu, salah seorang warga Kabupaten Muna, Goi bertempat tinggal di Kemaraya, Kota Kendari mengharapkan, mudik tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kondisi penumpang yang overload seperti tahun sebelumnya ia tidak ingankan kembali terjadi.
"Kemungkinan besar saya mudik menggunakan kapal cepat, agar tidak terlalu lama di perjalanan. Semoga nanti saya mendapatkan tempat duduk, karena selama ini saya hanya mendapatkan kursi plastik, bukan kursi utama kapal," harapnya.
Baca Juga: H-3 Lebaran, Penumpang Mulai Berdesakan di Pelabuhan Nusantara Kendari
Senada dengan Goi, warga lainnya Irsan mengatakan, dirinya akan mudik melalui pelabuhan Torobulu. Ia mengaku, dirinya selalu mengantre panjang ketika saat mudik.
"Kadang menjelang lebaran seperti ini antreannya sangat panjang. Kita harus bersenggolan saat antre masuk dalam feri. Selain bersenggolan, kita harus antre selama berjam-jam. Semoga mudik ini bisa berjalan sesuai dengan harapan saya," pungkasnya. (A)
Reporter: Aris Mantobua
Editor: Kardin