Bukan Bermain atau Sekolah, Anak 13 Tahun di India Dipaksa Menikah dengan Pria Tua

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Jumat, 21 Oktober 2022
0 dilihat
Bukan Bermain atau Sekolah, Anak 13 Tahun di India Dipaksa Menikah dengan Pria Tua
Seorang mempelai pria di India menikahi mempelai perempuan yang masih di bawah umur. Foto: BBC.com

" Hampir sepertiga dari anak perempuan India menikah pada usia remaja awal mereka. Para pegiat memperingatkan, pernikahan mengarah ke kehamilan dini dan membahayakan prospek pendidikan "

MUMBAI, TELISIK.ID - Hampir sepertiga dari anak perempuan India menikah pada usia remaja awal mereka. Para pegiat memperingatkan, pernikahan mengarah ke kehamilan dini dan membahayakan prospek pendidikan.

Rupesh Desai, dari organinasi nirlaba yang berbasis di Mumbai bernama Magic Bus mengatakan, sekitar 30 persen anak perempuan menikah pada usia 13 atau 14 tahun. Orang tua mereka secara efektif memaksa mereka untuk memiliki komitmen awal, umumnya dengan pria yang lebih tua.

"Ketika kami memberi tahu orang tua bahwa mereka perlu membiarkan anak-anak mereka menyelesaikan pendidikan tinggi, maka Anda menangani masalah pernikahan dini. Kita harus membuat orang tua mengerti dan menjaga mereka," kata dia dilansir dari laman Independent.

Melansir Republika.com, Magic Bus dengan dukungan klub sepak bola Liga Premier Manchester City, berupaya untuk mencegah pernikahan paksa dengan pelatihan sepak bola. Mereka mengirim lebih dari ratusan bola kaki, serta pelatih dan peralatan olahraga lainnya, untuk melatih kaum muda di sana.

Baca Juga: Pria Ini Kedapatan Bercinta dengan Buaya, Kaki Terikat dan Mata Tertutup

Baca Juga: Mistik: Deretan Pulau Paling Angker di Dunia, Nomor 4 Mengerikan

"Sebelum Magic Bus, anak perempuan tidak diberi prioritas atau kepentingan apa pun, itu selalu untuk anak laki-laki," kata Syed Chaman, seorang siswa berusia 19 tahun yang terlibat dalam proyek itu.

Orang tua tidak mengizinkan anak perempuan pergi ke luar rumah atau bermain dengan anak laki-laki.

"Sekarang saya tahu anak perempuan membutuhkan kesempatan yang sama untuk bermain dan anak perempuan harus diberi hak yang sama untuk pendidikan," kata dia. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga