Militer Israel Telanjangi Petugas Medis hingga Minyak Goreng Bisa Aliri Listrik RS Indonesia di Gaza

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Kamis, 14 Desember 2023
0 dilihat
Militer Israel Telanjangi Petugas Medis hingga Minyak Goreng Bisa Aliri Listrik RS Indonesia di Gaza
Kuburan yang rusak selama serangan darat Israel terlihat di lingkungan Fallujah di Jabalia di Jalur Gaza utara. Foto: Repro Aljazeera.com

" Petugas medis di Jalur Gaza menghadapi kendala dalam menjalankan misi karena tentara Israel menginspeksi staf medis di pos-pos pemeriksaan "

TEL AVIV, TELISIK.ID - Militer Israel terus menggempur Gaza bahkan di camp pengungsian, masjid, sekolah dan beberapa fasilitas yang banyak digunakan sebagai tempat berlindung warga sipil di Gaza.

Perwakilan WHO di wilayah pendudukan Palestina, Richard Peeperkorn, mengungkapkan bahwa petugas medis di Jalur Gaza menghadapi kendala dalam menjalankan misi karena tentara Israel menginspeksi staf medis di pos-pos pemeriksaan. Dua staf PRCS yang sedang dalam perjalanan ke Gaza utara, ditahan selama lebih dari satu jam oleh tentara Israel.

"Tidak boleh ada seorang pun petugas medis yang ditahan," kata Peeperkorn, dilansir dari Antaranews.com.

WHO juga mengungkapkan, truk bantuan yang membawa pasokan medis dan salah satu ambulans yang membawa pasien dari Rumah Sakit Al-Ahli, tertembak saat memasuki Kota Gaza dan dalam perjalanan kembali menuju Gaza selatan.

Staf WHO melihat salah satu dari mereka (staf Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina/PRCS) diminta berlutut sembari ditodong senjata dan kemudian dibawa ke tempat tertutup.

Baca Juga: Miris, Israel Jarah Warga Sipil dan Tahan Bayi, Perempuan, Wanita Hamil dan Lansia

"Di sana dia dilecehkan, dipukuli, ditelanjangi dan digeledah," kata WHO seperti diwartakan laman PBB.

Paasien-pasien kritis yang masih berada dalam ambulans digeledah oleh tentara bersenjata. Salah seorang dari dua staf PRCS yang ditahan sebelumnya dibawa untuk diinterogasi untuk kedua kalinya. Hal ini membuat misi kemanusiaan dan penyaluran bantuan di Gaza berjalan sangat lambat.

“PRCS kemudian melaporkan bahwa selama proses pemindahan, salah satu pasien yang terluka meninggal dunia akibat lukanya tidak segera ditangani, kata WHO.

Seorang staf PRCS yang sempat ditahan mengaku dipukuli dan dipermalukan, kemudian dibiarkan berjalan ke arah selatan dengan tangan terikat di belakang punggung, dan tanpa pakaian atau sepatu.

Situasi yang cukup mencekam di Gaza membuat satu dari tiga warga negara Indonesia (WNI) sekaligus relawan MER-C yang berada di Gaza, Farid Zanzabil Al Ayubi, dievakuasi dan tiba di Indonesia. Farid menceritakan beratnya kondisi selama bertugas menjadi relawan di Gaza, Palestina, hingga perjalanannya kembali ke Indonesia.

Ia mengungkapkan bagaimana kondisi Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza. Diketahui, RS Indonesia merupakan RS terbesar kedua di Gaza setelah RS Al-Shifa. Farid juga menjelaskan bagaimana RS Indonesia di Gaza menjadi tempat bagi sekitar 20 ribu warga Gaza berlindung dari serangan.

"Alhamdulillah rumah sakit ini memang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang ada di sekitarnya terutama sejak peperangan pecah," kata Farid di kantor MER-C, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2023) dikutip dari Detik.com.

Selain menceritakan situasi yang mencekam selama berada di Gaza, Farid juga menceritakan kejadian ajaib yang ia alami. Salah satunya ketika kehabisan solar sama sekali, yang sangat dibutuhkan untuk menjalankan generator pembangkit listrik karena Israel memutus aliran air, listrik, hingga logistik ke Gaza.

Baca Juga: Serangan Israel Tak Pernah Berhenti, Palestina Terancam Kelaparan

Akhirnya, terlintas dibenaknya untuk mengganti solar dengan minyak goreng (migor). Karena situasi yang sangat mendesak, ia mencoba hal tersebut meski hal tersebut sangat tidak masuk akal. Namun, keajaiban terjadi usai ia mengisinya dengan minyak goreng. Minyak tersebut bahkan mampu membuat genset bertahan mengalirkan listrik di RS.

"Tapi Alhamdulillah, atas doa dari antum semua dan atas pertolongan Allah juga, Allah memberikan ide ke insinyur listrik, orang Gaza, untuk mengganti solar dengan minyak goreng," tutupnya.

Kini, korban tewas di Gaza menjadi 18.608 orang. Sebanyak 50.594 orang lainnya terluka, sementara sejumlah besar korban masih berada di bawah reruntuhan bangunan yang hancur. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga