Bukti Ilmiah Bahwa Azan Terus Berkumandang Sepanjang Waktu

Haerani Hambali, telisik indonesia
Sabtu, 05 Maret 2022
0 dilihat
Bukti Ilmiah Bahwa Azan Terus Berkumandang Sepanjang Waktu
Kumandang azan ternyata tak pernah berhenti sepanjang waktu, dari tempat yang berbeda. Foto: Repro Tirto.id

" Menurut penelitan ilmiah, azan di muka bumi ini tidak pernah berhenti walau hanya sesaat. Setiap waktu, azan yang berkumandang akan sambung-menyambung dari tiap-tiap wilayah "

KENDARI, TELISIK.ID - Kumandang azan laksana perputaran waktu yang terus berputar dan bergema dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain hingga kembali lagi ke awalnya dan bergerak lagi.

Menurut penelitan ilmiah, azan di muka bumi ini tidak pernah berhenti walau hanya sesaat. Setiap waktu, azan yang berkumandang akan sambung-menyambung dari tiap-tiap wilayah.

Benarkah? Mengutip akurat.co, kita bisa membuktikannya dari fenomena yang terjadi di Indonesia, negara yang memiliki tiga zona waktu yang berbeda. Waktu Indonesia bagian timur, tengah serta barat.

Sebagai contoh, ketika fajar mulai terbit di Papua pada pukul 04.30 WIT, di wilayah Indonesia bagian timur itu pun segera berkumandang azan Subuh.

Lalu, selesai azan Subuh di satu masjid, azan akan segera bergeser dari masjid yang lain di wilayah sekitar Papua, seperti daerah Timika, Jayapura, Wamena, Manokwafi, Fakfak dan lainnya.

Selanjutnya, selesai azan berkumandang dari Bumi Cenderawasih, kumandang azan akan segera menyahut dari wilayah Maluku, seperti Ternate, Ambon, Tidore, Halmahera, dan lainnya. 

Setelah selesai di wilayah itu, kumandang azan akan mulai terdengar di wilayah Sulawesi pada pukul 05.30 waktu setempat. Pertama dari Manado, terus bergerak ke arah Kendari, Pare-pare, Makassar, dan Gorontalo.

Baca Juga: Jangan Ragu Menikah, Ini Kemudahan yang Allah Taala Janjikan

Begitu juga dengan NTT, NTB, dan Bali yang akan segera menyusul. Selanjutnya, kumandang azan akan bergerak ke wilayah Kalimantan, seperti Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, dan Palangkaraya serta Pontianak. Disusul kemudian wilayah Banyuwangi. Kumandang azan akan bergerak ke daerah Jember, Bondowoso, Lumajang, Situbondo, Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Jombang, hingga ke Madiun dan ke Ngawi.

Setelah dari Jawa Timur, panggilan azan akan terdengar di wilayah Jawa Tengah bagian timur, yaitu Sragen, terus ke Klaten, Solo, hingga bergerak sampai ke perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Lalu, dari Cirebon, suara azan bergerak ke Indramayu, Karawang, Bandung, hingga ke Depok. Selanjutnya, azan bergerak ke Jakarta, Banten, Lampung, Padang, Palembang, Medan, hingga Aceh.

Perhitungan tersebut jelas masuk akal, sebab azan yang dikumandangkan menyesuaikan pergerakan matahari di mana matahari akan bergiliran menyinari bumi.

Baca Juga: Nasihat Rasulullah Agar Rumah Tangga Penuh Cinta

Sehingga para ahli telah membuktikan bahwa meski di satu wilayah belum berkumandang azan Subuh misalnya, tetapi di wilayah yang lainnya sudah terlebih dahulu ada azan Subuh.

Inilah bukti nyata bahwa Allah Ta’ala menciptakan siang dan malam agar manusia selalu berpikir.

Dilansir dari Republika.co.id, ada sebuah ungkapan yang sering dinisbatkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang berkata, ''Kiamat tidak akan terjadi hingga tidak ada lagi manusia yang menyebut nama Allah di muka bumi ini.''

Benarkah demikian? Untuk saat ini, ungkapan tersebut ada benarnya. Sebab, hingga saat ini, masih banyak manusia yang senantiasa berzikir dan menyebut asma Allah. Bahkan, hampir setiap saat masih ada umat manusia yang senantiasa menyebut nama Allah Ta’ala.

Lihat ketika azan dikumandangkan. Secara berkesinambungan, seruan agar dilaksanakan salat berjamaah itu selalu bergema ke seantero penjuru dunia tanpa berhenti sesaat pun. Ia akan terus bergema dari satu masjid ke masjid lain, dari satu daerah ke daerah lain, dari satu negara ke negara lain. Demikian seterusnya hingga dimulai lagi dari awal. (C)

Reporter: Haerani Hambali 

Baca Juga