Cairan Pelumas Disebut Tutup Peluang Hamil, Begini Penjelasan Medisnya
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 08 Agustus 2025
0 dilihat
Pelumas seks bisa ganggu kesuburan, penting bagi pasangan memahami risikonya. Foto: Repro iStockphoto.
" Banyak pasangan menggunakan pelumas saat berhubungan intim, namun ada dampak yang perlu dipahami, terutama bagi yang sedang merencanakan kehamilan "

KENDARI, TELISIK.ID - Banyak pasangan menggunakan pelumas saat berhubungan intim, namun ada dampak yang perlu dipahami, terutama bagi yang sedang merencanakan kehamilan.
Pelumas seks sering dijadikan solusi oleh pasangan suami istri yang mengalami masalah saat melakukan hubungan intim, terutama ketika vagina terasa kering atau kurang pelumas alami.
Keberadaan pelumas ini dianggap mampu meningkatkan kenyamanan serta menghindari risiko luka atau iritasi. Namun, informasi yang berkembang menunjukkan bahwa pelumas tertentu justru bisa menurunkan peluang kehamilan.
Secara biologis, tubuh wanita akan memproduksi cairan pelumas alami saat mengalami rangsangan seksual. Cairan ini memiliki komposisi khusus, termasuk tingkat keasaman yang ramah terhadap sperma dan memungkinkan sel sperma bergerak bebas menuju sel telur.
Sayangnya, pelumas buatan yang dijual di pasaran tidak selalu memiliki karakteristik yang mendukung proses pembuahan.
Melansir Alodokter, Jumat (8/8/2025), menurut tinjauan medis, sebagian besar pelumas komersial memiliki tingkat keasaman (pH) yang rendah atau bersifat asam. Sifat ini ternyata tidak bersahabat dengan sel sperma. Sperma memerlukan lingkungan netral atau sedikit basa untuk tetap hidup dan aktif bergerak.
Ketika pelumas asam digunakan, sperma bisa kehilangan kemampuannya bergerak dan bahkan mati sebelum mencapai sel telur.
Baca Juga: Tanda Sexless Marriage, Suami Istri 10 Kali Tak Hubungan Ranjang dalam Setahun
Selain masalah keasaman, pelumas seks juga memiliki konsistensi yang lebih kental dibanding cairan vagina alami. Hal ini menimbulkan hambatan fisik bagi sperma untuk berenang menuju sel telur.
Gerakan sperma yang terhambat dapat menurunkan kemungkinan terjadinya pembuahan secara alami, meskipun hubungan intim dilakukan pada masa subur.
Namun demikian, tidak semua jenis pelumas harus dihindari. Beberapa produk pelumas telah dirancang khusus agar aman untuk pasangan yang sedang menjalani program hamil.
Pelumas jenis ini memiliki formula yang meniru karakteristik cairan vagina alami, dengan pH netral dan tidak mengandung zat tambahan berbahaya.
Bagi pasangan yang ingin menggunakan pelumas namun tetap menjaga peluang kehamilan, berikut beberapa tips memilih pelumas seks yang aman untuk program hamil:
1. Pilih pelumas dengan bahan dasar hidroksietilselulosa.
Bahan ini tidak mengganggu kualitas sperma dan memiliki tekstur yang menyerupai cairan vagina alami.
2. Perhatikan kadar pH pelumas.
Idealnya, pelumas memiliki pH netral sekitar angka 7 agar tidak merusak sperma.
3. Hindari pelumas yang mengandung gliserin, paraben, dan pewangi tambahan.
Zat-zat ini berpotensi menyebabkan iritasi pada vagina serta mengubah keseimbangan pH alami.
4. Pertimbangkan penggunaan bahan alami
5. seperti minyak mustard atau baby oil.
Baca Juga: Hubungan Ranjang Diklaim Bikin Kulit Tampak Lebih Glowing, Begini Penjelasannya
Jika digunakan dalam bentuk paling murni dan tanpa bahan tambahan, keduanya bisa menjadi alternatif pelumas yang relatif aman.
5. Lakukan foreplay lebih lama untuk merangsang produksi pelumas alami.
Sebagian besar wanita membutuhkan waktu sekitar 15–20 menit agar tubuh mengeluarkan pelumas secara alami.
Meski ada alternatif pelumas aman, dokter tetap menyarankan penggunaan pelumas alami yang diproduksi oleh tubuh sebagai pilihan utama. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk mengutamakan komunikasi dan proses foreplay yang cukup sebelum berhubungan intim. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS