Camat di Manggarai Diminta Siaga Cuaca Ekstrem dan Perhatikan 5 Hal Ini

Berto Davids, telisik indonesia
Kamis, 20 Oktober 2022
0 dilihat
Camat di Manggarai Diminta Siaga Cuaca Ekstrem dan Perhatikan 5 Hal Ini
Bupati Manggarai, Heribertus Nabit meminta para camat siaga menghadapi cuaca ekstrem. Foto: Ist.

" Kabupaten Manggarai merupakan salah satu wilayah yang memasuki musim cuaca ekstrem berdasarkan analisis BMKG. Karena itu, para camat diminta untuk selalu siaga guna mengantisipasi segala kemungkinan buruk "

MANGGARAI, TELISIK.ID - Kabupaten Manggarai merupakan salah satu wilayah di Provinsi NTT yang memasuki musim cuaca ekstrem berdasarkan analisis BMKG. Menyikapi itu, Bupati Manggarai, Heribertus Nabit meminta para camat untuk selalu siaga guna mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi.

Beberapa waktu lalu akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan tanah longsor di beberapa titik di jalur Trans Flores tepatnya di wilayah Kecamatan Satar Mese Utara.

Karena itu bupati menginstruksikan agar para camat di wilayahnya siaga terhadap musim penghujan dengan curah hujan yang sangat ekstrem.

Hal ini pun sudah sesuai dengan prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manggarai selama tiga hari mulai Rabu (19/10/2022) sampai Jumat (21/10/2022) curah hujan di wilayah Kabupaten Manggarai sangat tinggi.

“Saya instruksikan kepada para camat se-Kabupaten Manggarai untuk siaga,” ungkapnya, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga: DLH, Satpol PP dan GMB Bersinergi Atasi Sampah di Muna

"Suhu udara berkisar antara 180°C – 260°C dengan kelembapan udara berkisar antara 75 – 95 persen. Angin umumnya bertiup dari utara – timur dengan kecepatan berkisar antara 2 – 25 km/jam," ungkapnya lagi, sembari menambahkan bahwa ini adalah analisis BMKG.

Ia melanjutkan, tinggi gelombang di perairan utara Flores dan Selat Sumba bagian timur berkisar antara 0.5 – 1.25 meter kemudian di Laut Sawu bagian utara berkisar 1.25 – 2.5 meter.

Dalam prakiraan itu, kata bupati, BMKG juga memprediksi bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh wilayah Manggarai yang masih memasuki musim pancaroba, adanya aktivitas gelombang Rossby, suhu muka laut di Manggarai berkisar 290°C – 310°C dan massa udara basah terkonsentrasi di lapisan ketinggian 500 mb (5880 m).

Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, lanjut dia, perlu untuk diwaspadai dan untuk itu para camat diminta untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Pertama, waspadai potensi bencana banjir, tanah longsor, tanah bergerak dan lain-lain, sebagai dampak dari curah hujan yang tinggi;

Kedua, intensifkan komunikasi dengan Forkompincam dan para lurah/kades/pihak-pihak lain, supaya lebih awal mengetahui kejadian bencana dan dapat dilaporkan kepada pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

Baca Juga: PKK dan Dekranasda Buton Tengah Diharap Mampu Berdayakan perempuan dan sektor UMKM

Ketiga, handphone dihidupkan selama 24 jam untuk memudahkan komunikasi (termasuk para sekcam dan para kepala puskesmas);

Keempat, identifikasi bangunan-bangunan milik publik, baik milik pemerintah ataupun milik swasta, yang dapat digunakan sebagai tempat pengungsian jika terjadi bencana;

Kelima, gerakkan masyarakat untuk gotong-royong membersihkan saluran-saluran drainase/gorong-gorong/got yang ada sehingga bisa dilalui oleh limpahan air hujan. (B)

Penulis: Berto Davids

Editor: Haerani Hambali 

Artikel Terkait
Baca Juga