Tim BKKBN Sulawesi Tenggara melakukan kunjungan ke warga. Foto: BKKBN Sulawesi Tenggara
" Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, terus menggalakkan upaya dalam penanganan stunting . Salah satu langkah yang diambil adalah mendorong pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak-anak "
KENDARI, TELISIK.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, terus menggalakkan upaya dalam penanganan stunting . Salah satu langkah yang diambil adalah mendorong pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak-anak.
Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar mengatakan, pemenuhan gizi ini menjadi penting dilakukan untuk pencegahan stunting pada anak, khususnya sejak 1.000 hari pertama kehidupan atau 1.000 HPK.
Adapun 1.000 HPK terdiri dari 270 hari dalam kandungan sampai dengan anak berusia 2 tahun.
”Kita mengharapkan masyarakat mengetahui kebutuhan gizi anak,” katanya kepada Telisik.id, belum lama ini.
Olehnya itu, masyarakat atau orang tua harus mengetahui apa saja yang harus ada dalam piring makanan untuk memenuhi gizi anak.
“Penting untuk memastikan asupan gizi yang seimbang dan mencukupi bagi anak. Setiap hidangan yang disajikan baiknya mengandung beberapa unsur nutrisi seperti protein, karbohidrat, vitamin, dan sebagainya,” ujarnya.
Menurut Asmar, angka stunting masih menjadi perhatian serius di wilayah ini, karena berdampak negatif pada masa depan generasi muda. Maka dari itu, BKKBN Sulawesi Tenggara berkomitmen untuk memperkuat program-program yang mendorong pemenuhan gizi anak-anak sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.
“Minimal anak kita itu konsumsi dua butir telur perhari. Jadi silakan makan bubur saring, tapi ditambahkan dengan telur karena ini mengandung protein yang dapat membantu perkembangan otak anak,” ujarnya.
Sebagai tambahan, dikutip dari bkkbn.go.id, BKKBN dalam upaya penurunan kasus stunting adalah melakukan kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung KB (Keluarga Berkualitas).
Salah satu upaya perbaikan gizi adalah melalui edukasi dan perbaikan konsumsi pangan ibu hamil, menyusui dan balita dari berbagai pangan yang tersedia, bergizi dan terjangkau dengan citarasa yang sesuai dengan selera mereka. Indonesia kaya akan sumberdaya pangan yang diproduksi, diperjual-belikan dan tersedia di Indonesia, yang sering disebut sebagai pangan lokal Indonesia atau pangan nusantara. (B-Adv)