Curah Hujan Tinggi Enam Kabupaten di Nusa Tenggara Timur Diminta Waspada

Berto Davids, telisik indonesia
Minggu, 04 Desember 2022
0 dilihat
Curah Hujan Tinggi Enam Kabupaten di Nusa Tenggara Timur Diminta Waspada
BKMG mengimbau warga agar hati-hati dengan curah hujan di sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur yang intensitasnya sangat tinggi. Foto: Ist.

" Diperkirakan curah hujan di NTT sangat tinggi atau lebih dari 300 mili meter (mm) per dasarian (10 hari) sehingga kemungkinan bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai "

KUPANG, TELISIK.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi analisis curah hujan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa pekan ke depan.

Diperkirakan, curah hujan di NTT sangat tinggi atau lebih dari 300 mili meter (mm) per dasarian (10 hari) sehingga kemungkinan bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG, Rahmatulloh Adji kepada wartawan Minggu (4/12/2022) mengimbau warga agar hati-hati dengan curah hujan di sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur yang memiliki kategori sangat tinggi.

Hal itu, kata dia, berkaitan hasil analisis curah hujan beserta daerah yang mengalami curah hujan sangat tinggi di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Rahmattulloh mengatakan, analisis curah hujan dasarian III November 2022 menunjukkan, umumnya wilayah Nusa Tenggara Timur mengalami curah hujan dengan kategori menengah (50-150 milimeter/dasarian).

Baca Juga: Bupati Muna Mulai Penuhi Janji Politiknya

Tetapi, sebagian wilayah itu mengalami curah hujan berkategori sangat tinggi yang tersebar di tiga pulau yaitu Pulau Flores meliputi Kabupaten Manggarai Timur, Ngada dan Ende, sebagian kecil di Pulau Sabu serta sebagian kecil Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara, dan Malaka di Pulau Timor.

"Jadi enam kabupaten itu diminta hati-hati karena potensi bencananya sangat tinggi," tegasnya.

Baca Juga: 966 Calon PPK Muna dan Muna Barat Bersaing di Seleksi Tertulis

Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat mengimbau masyarakat di daerah-daerah rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Masyarakat yang bermukim di wilayah bukit atau curam, kata dia, harus lebih waspada dengan melakukan langkah mitigasi bencana yang diperlukan serta siap mengevakuasi diri ketika terjadi hujan deras dengan durasi waktu yang lama atau lebih dari satu jam. (B)

Penulis: Berto Davids

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga