Dana Pemilu dan IKN Jadi Prioritas Belanja APBN 2023
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 10 Agustus 2022
0 dilihat
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan pendapatnya. Foto: Dok. Kemenkeu
" Anggaran terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024 dan pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menjadi prioritas belanja APBN pada 2023 "
JAKARTA, TELISIK.ID - Anggaran terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024 dan pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menjadi prioritas belanja APBN pada 2023.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan pers virtual, ditulis pada Selasa (9/8/2022).
"Kami akan melihat dari sisi belanja negara yang mendukung prioritas nasional, seperti sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur termasuk IKN, dan penyelenggaraan pemilu,” kata Sri Mulyani, dikutip dari Suara.com.
Selain itu, pemerintah akan menggunakan instrumen belanja pusat dan daerah untuk bisa mendukung program prioritas nasional tersebut.
Dari sisi pembiayaan, akumulasi dana abadi pendidikan akan terus dikelola sebagai warisan untuk generasi mendatang.
Baca Juga: Bukan Irjen Ferdy Sambo, Ternyata Ini Suami Sah Polwan Cantik AKP Rita Yuliana
Sementara belanja kementerian lembaga yang mencapai Rp 993 triliun tahun depan akan difokuskan pada berbagai program nasional, yakni; untuk SDM dan belanja infrastruktur yang masih menjadi prioritas nasional.
“Instruksi Bapak Presiden untuk menyelesaikan proyek. Jadi jangan sampai ada proyek baru yang kemudian tidak selesai pada akhir tahun atau tahun 2024, dan untuk mendukung tahapan pemilu,” ujar Sri Mulyani.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemerintah akan tetap menganggarkan anggaran pendidikan sebesar 20 persen.
Selain itu, Sri Mulyani juga mengatakan, pemerintah menyatakan perekonomian Indonesia sudah kembali mencapai level sebelum pandemi COVID-19 merebak atau pra-Covid.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia kuartal II 2022 tumbuh 5,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi 5,44 persen pada kuartal II 2022 menjadi sebuah capaian impresif yang melampaui perkiraan optimistis pemerintah.
"Perekonomian Indonesia sudah mencapai pra-Covid level dihitung dari sisi GDP-nya, baik 2021 maupun 2022. Sementara dari sisi defisit APBN-nya relatif moderat," ujarnya, dikutip dari republika.co.id, pada Senin (8/8/2022).
Baca Juga: Harga Mi Instan Segera Naik 3 Kali Lipat, Ini Sebabnya
Ke depan, pemerintah berupaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2022.
"Jadi baseline-nya sudah tinggi tahun lalu kuartal II dan tahun ini bisa 5,44 persen. Bahkan (itu) di atas perkiraan optimistis kami 5,2 persen, ternyata 5,44 persen," ucapnya.
Maka itu untuk mendukung hal tersebut, menurut Sri Mulyani, faktor-faktor sisi domestik masih diperlukan mengingat ekonomi global masih diliputi ketidakpastian.
Sri Mulyani mengingatkan arahan presiden yang meminta kepada segenap kementerian dan lembaga pemerintah bisa merealisasi belanja pemerintah pada 2022 dengan fokus membeli produk-produk yang memiliki kandungan lokal tinggi. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali