Diduga Penderita Buta Warna dan Tenaga Ahli DPD RI Lulus 6 Besar Seleksi Bawaslu Bombana
Kardin, telisik indonesia
Kamis, 03 Agustus 2023
0 dilihat
Diduga tenaga ahli DPD RI berinisial IR dan penderita buta warna berinisial ZF lulus 6 besar dalam seleksi calon anggota Bawaslu Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Foto: Facebook Bawaslu Bombana
" Seorang yang diduga tenaga ahli DPD RI berinisial IR dan penderita buta warna berinisial ZF diloloskan dalam seleksi 6 besar calon anggota Bawaslu Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara "
BOMBANA, TELISIK.ID - Seorang yang diduga tenaga ahli DPD RI berinisial IR dan penderita buta warna berinisial ZF diloloskan dalam seleksi 6 besar calon anggota Bawaslu Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Kedua calon anggota Bawaslu Bombana, yakni IR dan ZF diloloskan oleh Timsel zona 1 dalam tes kesehatan dan wawancara yang diumumkan pada Senin (31/7/2023) lalu.
Salah seorang calon anggota Bawaslu Bombana yang tak ingin disebutkan namanya mengaku, menyaksikan sendiri jika ZF tak bisa menjawab semua angka-angka berwarna saat disodorkan oleh tenaga kesehatan.
"Saya kan berada di belakangnya, jadi saya lihat dan dengar langsung, ZF tidak bisa menyebutkan angka-angka yang berada di dalam sebuah lingkaran dikelilingi warna warni di depan tenaga medis," ujarnya. Kamis (3/8/2023).
Baca Juga: Miris, Belasan Desa di Sejumlah Kecamatan Kolaka Utara Kesulitan Air Bersih
Bahkan di hadapan tenaga kesehatan yang memeriksanya, peserta tersebut mengakui dirinya mengalami buta warna.
Saat tes kesehatan berlangsung kata narasumber, calon anggota Bawaslu Bombana berinisial ZF, dalam sehari dua kali diperiksa terkait buta warna di hadapan petugas kesehatan. Hasilnya, tetap buta warna.
"Tidak lebih dari lima angka yang bisa disebut. Selebihnya tidak bisa dibaca. Bahkan di kertas yang diiisi setiap kali melalui tes kesehatan, di kolom bagian pemeriksaan buta warna dilingkari buta warna parsial," katanya.
Kata calon anggota Bawaslu ini, jika hasil pemeriksaan buta warna ini dibantah oleh ZF, Bawaslu Sulawesi Tenggara bisa meminta klarifikasi secara terbuka terkait penyakit yang dideritanya tersebut.
"Apalagi setelah pengumuman enam besar, masyarakat diberikan ruang untuk memberikan tanggapan atau klarifikasi terhadap nama-nama calon anggota Bawaslu yang masuk enam besar," katanya.
Selain masalah buta warna, satu dari enam calon anggota Bawaslu yang lulus enam besar, diduga sebagai tenaga ahli salah satu anggota DPD RI perwakilan Sulawesi Tenggara periode 2019-2023 sekaligus calon anggota DPD RI 2024-2029.
"Setahu saya begitu, TA (tenaga ahli) Andi Nirwana," ungkap salah satu calon anggota Bawaslu yang enggan disebutkan namanya.
Lulusnya tenaga ahli anggota DPD RI sebagai calon anggota Bawaslu turut diprotes, karena merupakan bagian dari peserta pemilu dan calon peserta pemilu.
"Apa tidak menimbulkan konflik kepentingan. Sikap profesional calon anggota Bawaslu juga ini diragukan," kata peserta calon Bawaslu lainnya.
Bawaslu RI pun diminta untuk mengevaluasi hasil seleksi calon anggota Bawaslu Bombana yang diduga memiliki masalah penyakit dan menjadi tenaga ahli anggota DPD RI.
Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Siswa di Wakatobi, Dewan Pendidikan Sosialisasi Speaking English Area
"Begitu juga dengan status Irpan tenaga ahli DPD RI, Andi Nirwana. Untuk mengecek apakah yang bersangkutan masih aktif atau tidak, atau masih terima gaji atau tidak selama bekerja sebagai tenaga ahli," tandasnya.
Terpisah, ZF membantah tuduhan itu, dirinya mengaku sudah lolos tes kesehatan dan tidak menderita buta warna.
"Secara medis, tidak dinyatakan buta warna," tegasnya saat dihubungi via Whatsaap.
Sementara itu, IR tak merespon panggilan pesan Whatsapp wartawan saat dikonfirmasi. Begitu pula dengan salah satu anggota Timsel bernama Agusling. (B)
Penulis: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS