Diduga Serobot Lahan Warga, Masyarakat Laporkan PT Merbaujaya Indahraya Group
Wahyudin Wahid, telisik indonesia
Jumat, 15 September 2023
0 dilihat
Puluhan masyarakat Desa Laikandonga, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan saat mendatangi Mapolresta Kendari pada Kamis (14/9/2023). Foto: Wahyudin Wahid/Telisik
" Dugaan perampasan dan penyerobotan sumber kehidupan mereka oleh PT Merbaujaya Indahraya Group, telah terjadi sejak tahun 2013-2014 lalu. Namun, awal mula perlawanan masyarakat terjadi pada tahun 2016 "
KENDARI, TELISIK.ID - Puluhan masyarakat Desa Laikandonga, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan, sambangi Mapolresta Kendari untuk melaporkan PT Merbaujaya Indahraya Group pada Kamis (14/9/2023).
Kedatangan warga Desa Laikandonga ini karena hendak memperjuangkan hak atas kepemilikan lahan-lahan mereka yang disinyalir telah diserobot oleh PT Merbaujaya Indahraya Group, terbaru pada bulan September ini.
Salah satu perwakilan warga desa transmigrasi, Talim mengungkapkan, dugaan perampasan dan penyerobotan ruang hidup mereka oleh PT Merbaujaya Indahraya Group telah terjadi sejak tahun 2013-2014 lalu. Namun, awal mula perlawanan masyarakat terjadi pada tahun 2016.
"Pada tahun 2016, ada tanaman masyarakat yang sekitar dua hari lagi mau panen, pas besoknya langsung digusur oleh perusahaan sehingga disitu mulai ada pergerakan dari masyarakat," ungkap Talim.
Sejak penggusuran tersebut, masyarakat sempat melakukan pemblokiran jalan pada tahun 2016-2017. Talim mengaku, masyarakat sudah seringkali melaporkan kelakuan PT Merbaujaya Indahraya Group ini di provinsi dan pemerintah kabupaten, bahkan ke tingkat pusat. Namun, hingga kini penggusuran lahan masyarakat oleh perusahaan masih sering terjadi.
Baca Juga: PT Riota Jaya Lestari Diduga Serobot Belasan Hektare Lahan Warga Kolaka Utara
Menurut Talim, masyarakat Desa Laikandonga juga tidak dapat sepenuhnya menyalahkan perusahaan karena sudah memiliki izin dari pemerintah.
Warga transmigrasi asal Jawa Barat ini menjelaskan kedatangannya di Sulawesi Tenggara dalam rangka mengikuti program pemerintah, sehingga dia berharap pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan ini.
"Kebetulan saya asli transmigrasi dari Indramayu Jawa Barat, terus terang harapan kami ikut program pemerintah ini ingin merubah nasib kami di perantaun ini, bukan cari lebih, kami hanya ingin menyambung hidup bagi garis keturunan kami,” ujarnya.
Di tempat yang sama, seorang warga lokal, Ali Takwa juga membeberkan fakta bahwa lahan milik warga lokal juga ikut tergusur. Dia dan masyarakat lokal lainnya bingung terhadap langkah yang diambil pemerintah.
Baca Juga: Kondisi Kumuh SDN 70 Kendari Terkendala Lahan Warga
"Jadi kita ini masyarakat merasa bingung, artinya kalau memang lahan yang pemerintah berikan kepada kami bermasalah, kenapa kita diberikan?” tanyanya.
Ali meminta pihak pemerintah untuk segera memberikan solusi atas masalah ini, sehingga ada titik temu antara masyarakat dan perusahaan. Menurutnya, pemerintah tidak boleh menyepelekan masalah ini hingga dibiarkan berlarut-larut.
Sampai berita ini ditayangkan, belum ada konfurmasi dari pihak terkait dan tim redaksi Telisik.id masih melakukan upaya konfirmasi dengan pihak-pihak tersebut. (B)
Penulis: Wahyudin Wahid
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS