Dikira Pria, Ibu Ini Nyaris Ditebas Parang

Thamrin Dalby, telisik indonesia
Senin, 21 Desember 2020
0 dilihat
Dikira Pria, Ibu Ini Nyaris Ditebas Parang
Tersangka digiring ke kantor polisi. Foto: Thamrin Dalby/Telisik

" Mendengar suara MT, saya kaget dan langsung melepas parang saya. Dan tidak tau dari mana, tiba-tiba anak MT datang langsung memegang tangan saya dan saya langsung dikeroyok hingga kepala saya luka dan berdarah. "

KENDARI, TELISIK.ID - Gegara bentuk rambut cepak mirip lelaki, seorang ibu rumah tangga di Kota Kendari nyaris tewas setelah diancam dengan sebilah parang, Minggu malam (20/12/2020).

Beruntung tersangka sadar kalau calon korbannya ternyata seorang perempuan, setelah korban berteriak.

Korban MT, warga Lorong Mote, Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, melapor ke kantor polisi. Sambil membawa sebilah parang milik pelaku, korban mengaku nyaris tewas dan telah diancam dengan sebilah parang pada bagian lehernya, hingga terdapat luka memar pada bagian leher kiri korban.

Di hadapan petugas Polsek Mandonga, korban mengaku kaget karena secara tiba-tiba rambutnya ditarik dari belakang. Sebilah parang telah melengket di lehernya. Ironisnya, pelaku adalah YD, yang tak lain tetangga korban.

"Saat itu saya sedang duduk di teras rumah sedang bermain HP, tiba-tiba rambut saya ditarik dari belakang dan sebilah parang sudah melekat di leher saya, spontan saya berteriak, dan menangkap parang tersangka. Untung anak saya datang dan langsung merebut parang tersangka hingga terjadi perkelahian," ungkap MT.

Baca juga: Oknum Polisi Paksa PSK Oral Seks, Tiap Bulan Wajib Setor Duit Rp 500 Ribu

Usai menerima laporan, petugas langsung mendatangi rumah tersangka dan mengamankan tersangka YD dan membawanya ke Polsek Mandonga.

Dari keterangan tersangka, YD mengaku mengira korban MT adalah seorang pria yang selama dua minggu membawa adik perempuannya. Karena merasa kesal ia langsung mengambil parang dan mengancam korban.

"Saya juga kaget Pak, saya kira MD adalah pria yang selama ini membawa adik saya, dan di tempat dia duduk dalam keadaan gelap, karena sudah emosi saya langsung ambil parang dan dari belakang saya tarik rambutnya dan saya bilang jangan bergerak," tutur YD di hadapan polisi.

"Mendengar suara MT, saya kaget dan langsung melepas parang saya. Dan tidak tau dari mana, tiba-tiba anak MT datang langsung memegang tangan saya dan saya langsung dikeroyok hingga kepala saya luka dan berdarah," tambahnya.

Setelah dimediasi, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai, dan kasus tersebut tidak dilanjutkan. Tersangka YD membuat pernyataan maaf dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. (A)

Reporter: Thamrin Dalby

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga