Dinas Pariwisata Ajak Pelaku Ekraf Sulawesi Tenggara Bencmarking Industri Kreatif di Bandung

Febry Jahra Lestiani, telisik indonesia
Kamis, 18 Mei 2023
0 dilihat
Dinas Pariwisata Ajak Pelaku Ekraf Sulawesi Tenggara Bencmarking Industri Kreatif di Bandung
Para pelaku industri dari Sulawesi Tenggara yang ikut dalam benchmarking fokus pada industri fashion. Foto: Ist.

" Kegiatan benchmarking diharapkan dapat menginspirasi para pelaku industri di Sulawesi Tenggara lebih meningkatkan kreatifitasnya dalam menghasilkan inovasi produk kreatif "

KENDARI, TELISIK.ID – Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara mengajak sejumlah pelaku industri kreatif untuk melakukan benchmarking (membandingkan) dengan industri kreatif yang ada di Kota Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan yang digelar pada 17-19 Mei 2023 ini diharapkan dapat menginspirasi para pelaku industri di Sulawesi Tenggara untuk lebih meningkatkan kreatifitasnya dalam menghasilkan inovasi-inovasi produk kreatif yang mereka miliki.

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, Belli Tombili mengatakan, para pelaku industri yang ikut dalam benchmarking kali ini difokuskan pada industri fashion. Sejumlah pengrajin tenunan dan desainer lokal Sulawesi Tenggara berpartisipasi dalam kegiatan ini.

“Kita berharap, benchmarking ini meningkatkan wawasan para pelaku industri dalam menciptakan produk maupun inovasi, serta kolaborasi dengan pelaku industri yang ada di Kota Bandung,” jelas Belli.

Pemilihan Kota Bandung sebagai tujuan benchmark karena kota ini telah menjadi salah satu kota kreatif yang masuk dalam UNESCO Creative City Network (UCCN) pada bidang desain. Di Indonesia, baru empat kota yang masuk dalam kategori kota kreatif yang ditetapkan UNESCO, yakni Bandung (Kota Desain), Pekalongan (Kota Kerajinan dan Kesenian Rakyat), Ambon (Kota Musik), dan Jakarta (Kota Literasi).

Baca Juga: Destinasi Wisata Pulau Sagori Bombana Sajikan Keindahan Alam Memukau

Selain para pelaku industri, kegiatan benchmarking ini juga mengikutsertakan unsur pemerintah kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara untuk melihat bagaimana Pemerintah Kota Bandung dan Jawa Barat secara umum mendorong tumbuhnya industri kreatif di daerahnya.

Salah satu fasilitas yang dikunjungi adalah gedung Bandung Creative Hub (BCH), sebuah fasilitas yang dibangun Pemerintah Kota Bandung di era Wali Kota Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat saat ini) yang menghimpun komunitas-komunitas kreatif di kota itu untuk  meningkatkan kapasitasnya.

Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara mengajak sejumlah pelaku industri kreatif untuk melakukan perbandingan dengan industri kreatif yang ada di Kota Bandung, Jawa Barat. Foto: Ist.

 

Secara struktural, pengelolaan BCH berada di bawah kendali Unit Pelaksana Teknis (UPT) Padepokan Seni Kreatifitas dan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Fasilitas ini menampung semua pelaku industri kreatif untuk mengasah dan meningkatkan kemampuannya di bidang masing-masing, mulai dari musik, fotografi, film, tari, desain, fashion, dan lain-lain.

“Semua aktivitas ini gratis bagi seluruh komunitas kreatif yang hendak mengasah ataupun yang hendak mempertunjukkan kemampuannya. Semua biaya operasional dan perawatan gedung murni ditanggung oleh pemerintah kota,” kata Kepala UPT Padepokan Seni Kreatifitas dan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Arini Mustika Dewi saat audience dengan tamu dari Sulawesi Tenggara.

Fasilitas yang tak kalah menarik yang juga dikunjungi adalah Pasar Kreatif Jawa Barat yang diberi nama “Jabart Store”. Fasilitas ini dibangun oleh Pemprov Jawa Barat yang menampung seluruh produk-produk kreatif yang dihasilkan di daerah ini.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Alam di Indonesia, Pilihan Berlibur Natal dan Tahun Baru

Dibangun di atas lahan kurang lebih satu hektar milik pemprov, fasilitas ini di bawah kendali Dinas Perindustrian dan Perdagangan, sedangkan pengelolaannya diserahkan kepada badan usaha milik daerah Jawa Barat, PT. Jaswita Jabar. Pelaku industri kreatif yang hendak memasarkan produknya dapat menggunakan fasilitas tersebut dengan sistem konsinyasi.

Para pelaku industri sangat terbantu karena harga produk mereka di Jabart Store tetap sama dengan harga jual di tempat mereka sendiri. Mereka juga mendapat dukungan proosi yang terus menerus melalui media sosial yang dimiliki Jabart Store.

“Kita berharap, benchmark ini dapat menginspirasi pelaku industri di Sulawesi Tenggara maupun pemangku kepentingan di sektor ekonomi kreatif untuk dapat melakukan inovasi dalam tata kelola industri ekonomi kreatif di Sultra,” pungkas Belli. (B-dv)

Penulis: Febry Jahra Lestiani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga