Dinkes Sulawesi Tenggara Imbau Masyarakat Deteksi Dini Gejala Kanker Payudara

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Jumat, 02 Desember 2022
0 dilihat
Dinkes Sulawesi Tenggara Imbau Masyarakat Deteksi Dini Gejala Kanker Payudara
Dinkes Sulawesi Tenggara saat sosialisasi bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Buton Tengah. Foto: Ist.

" Kanker payudara menempati urutan pertama dengan jumlah kanker terbanyak, serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker "

KENDARI, TELISIK.ID - Siapa yang tak mengenal kanker payudara, penyakit yang cukup ditakuti oleh kaum wanita ini masih menjadi momok di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya Kota Kendari.  

Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker ini terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat.

Di Indonesia sendiri, kanker payudara menempati urutan pertama dengan jumlah kanker terbanyak, serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

Mengutip sehatnegeriku.kemenkes.go.id, pada 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.

Dinkes Sulawesi Tenggara imbau masyarakat deteksi dini gejala kanker payudara. Foto: Nur Khumairah/Telisik

 

Selain mengenal jenis-jenis kanker payudara, ada baiknya mengenal gejala-gejala umum kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan sendiri (SADARI) yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Sulawesi Tenggara, dr Muh Ridwan, antara lain:

Baca Juga: Tawuran Pelajar di Kendari Gunakan Busur dan Parang

1. Meraba benjolan untuk mendeteksi lebih awal, benjolan baru dapat teraba jika ukurannya cukup besar. Meski demikian, tidak semua benjolan di payudara berarti kanker.

2. Terjadi penebalan kulit pada payudara.

3. Perubahan ukuran dan bentuk payudara.

4. Pengerutan kulit payudara.

5. Keluar cairan dari puting payudara.

6. Nyeri pada payudara.

7. Pembengkakan lengan atas.

8. Benjolan teraba pada ketiak atau sekitar leher.

Adapun langkah-langkah melakukan SADARI, dikutip Siloamhospital.com, antara lain:

1. Perhatikan dengan teliti payudara Anda di depan cermin, dengan posisi badan lurus dan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan bila terdapat benjolan atau perubahan bentuk, warna dan ukuran pada payudara (secara normal ukuran pada payudara kanan dan kiri tidak sama persis).

2. Angkatlah kedua lengan ke atas sampai kedua tangan berada di belakang kepala dan tekan ke arah depan. Kemudian, tekanlah kedua tangan Anda dengan kuat pada pinggul dan gerakkan kedua lengan dan siku ke arah depan sambil mengangkat bahu. Cara ini akan menegangkan otot-otot dada Anda sehingga perubahan-perubahan seperti cekungan atau benjolan akan lebih terlihat.

Kadis Kesehatan Sulawesi Tenggara membuka pelatihan pencegahan dan pengendalian kanker bagi dokter dan bidan di FKTP. Foto: Ist.

 

3. Angkatlah lengan kiri Anda lalu rabalah payudara kiri dengan tiga ujung jari tengah tangan kanan yang dirapatkan.

4. Tekan secara pelan daerah sekitar puting kedua payudara dan amatilah apakah terdapat cairan yang keluar yang tidak normal (tidak biasanya), seperti putih kekuning-kuningan yang terkadang bercampur darah. Pada wanita yang masih menyusui, cairan ini berbeda dengan ASI. Proses tersebut dapat dilakukan saat mandi dengan menggunakan air sabun untuk memudahkan melakukannya.

5. Dapat pula dilakukan saat berbaring dengan cara tangan kiri di bawah kepala. Letakkan bantal kecil di bawah punggung. Rabalah seluruh permukaan payudara kiri dengan gerakan yang telah diuraikan pada langkah nomor 3. Dan lakukan hal serupa pada payudara sebelah kanan Anda.

6. Beri perhatian khusus pada payudara bagian atas tepi luar dekat lipat ketiak (kuadran superolateral kanan dan kiri) karena tumor payudara banyak ditemukan di daerah itu.

Baca Juga: Tetap Seru Meski Nonton Bareng Piala Dunia Lewat Telepon Genggam

Selain mendeteksi secara dini, payudara juga perlu diantisipasi dengan hidup sehat, yaitu cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin beraktivitas fisik, diet yang sehat dan seimbang, istirahat yang cukup dan kelola stres (CERDIK).

Muh Ridwan juga menambahkan, cara deteksi kanker payudara dengan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS). Caranya seperti SADARI tapi yang periksa dokter atau bidan di Puskesmas atau klinik.

Kalau ditemukan benjolan atau masalah sesuai gejala di atas, maka harus dirujuk ke Rumah Sakit atau Dokter Onkologi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan alat penunjang diagnostik yaitu USG atau Mammografi.

Dokter Wiwi Sri Widhowati, selaku perwakilan dari Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara mengatakan, masyarakat sering memotivasi agar periksa SADANIS minimal 1 tahun sekali atau jika SADARI menemukan benjolan, jangan malu dan khawatir, lebih cepat dideteksi lebih baik.

"Jangan menunda-nunda atau mencari pengobatan sendiri dengan ramuan tradisional atau orang pintar. Tetapi tetap harus periksa secara medis agar dapat ditangani dan diobati lebih cepat," ungkapnya. (A-Adv)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga