Dipasok Kelompok Peternak, Harga Telur di Bombana Normal
Hir Abrianto, telisik indonesia
Selasa, 20 September 2022
0 dilihat
Harga telur yang dijaul di Pasar Tadoha Mappacing Bombana, terpantau masih normal, tidak mengalami kenaikan seperti yang terjadi di daerah lain di Indonesia. Foto: Hir Abrianto/Telisik
" Di tengah kenaikan harga jual telur di berbagai daerah di Indonesia, harga telur di Kabupaten Bombana masih terpantau normal "
BOMBANA, TELISIK.ID - Di tengah kenaikan harga jual telur di berbagai daerah di Indonesia, harga telur di Kabupaten Bombana masih terpantau normal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Harga telur saat ini di pasaran Rp 60.000. Hajar Aswad, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindagkop Kabupaten Bombana mengatakan, harga telur di pasaran saat ini terbilang normal atau tidak terjadi kenaikan.
"Harganya Rp 60.000, itu harga normal. Di saat ada isu kenaikan harga, di Bombana masih normal bahkan saat terjadi kenaikan BBM," kata Hajar Aswad kepada Telisik.id.
Pihaknya terus melakukan pemantauan harga jual sembako di pasaran untuk memudahkan koordinasi jika terjadi kelangkaan dan kenaikan harga jual barang kebutuhan pokok masyarakat di Bombana.
Baca Juga: Air Sering Muncrat dari Jaringan Pipa, Begini Kata Direktur PDAM Tirta Komodo Manggarai
"Tiap hari kami pantau," lanjutnya.
Meski di daerah lain terjadi lonjakan harga telur, di Bombana harga masih normal karena adanya pasokan telur dari kelompok peternak ayam petelur binaan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bombana.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bombana, Muhammad Siarah.
Kata Siarah, usaha ayam petelur ini mulai diminati oleh masyarakat Bombana. Terbukti, kelompok binaan yang berada di Poleng Selatan, Lantari Jaya, Rarowatu Utara, berhasil menjadi pemasok telur ayam untuk masyarakat.
Baca Juga: Dinsos Muna Barat Beber Prosedur Dapat Bantuan ke Warga
"Kita kembangkan usaha ayam petelur dengan melakukan pemberdayaan kelompok peternak dan hasilnya Alhamdhulillah, kebutuhan masyarakat terhadap telur-telur ayam terpenuhi. Ini terus kita kembangkan karena usaha begini sudah mulai diminati," jelasnya.
Selama ini, meski dengan keterbatasan anggaran, Dinas Pertanian dan Peternakan telah mrnyalurkan ribuan bibit ayam petelur kepada kelompok-kelompok peternak.
Hal ini akan terus dilakukan agar masyarakat Bombana terbias hidup produktif sehingga jika terjadi gejolak pasar sembako secara nasional maka kebutuhan rumah tangga di Bombana tidak ikut berdampak. (B)
Penulis: Hir Abrianto
Editor: Haerani Hambali