Keramba Jaring Apung Dikembangkan di Wisata Danau Napabale Kabupaten Muna

Sunaryo, telisik indonesia
Rabu, 11 September 2024
0 dilihat
Keramba Jaring Apung Dikembangkan di Wisata Danau Napabale Kabupaten Muna
Kades Lohia, Sarjo memperlihatkan ikan yang ada di KJA. Foto : Sunaryo/Telisik

" Danau Napabale yang terletak di Desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, merupakan salah satu destinasi wisata yang sudah cukup terkenal "

MUNA, TELISIK.ID - Danau Napabale yang terletak di Desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, merupakan salah satu destinasi wisata yang sudah cukup terkenal.

Selain sebagai tempat wisata permandian air asin, Pemerintah Desa (Pemdes) Lohia juga memanfaatkannya untuk mengembangkan keramba jaring apung (KJA).

Tahun 2023, desa yang dipimpin oleh Sarjo itu mengalokasikan dana desa (DD) melalui ketahanan pangan sebesar Rp 126 juta untuk pembuatan enam petak KJA.

Kini, enam petak KJA itu telah dimanfaatkan dengan membudidayakan ikan putih. Tiap petaknya diisi 300 ekor ikan. Usia ikan saat ini sudah lima bulan dengan ukuran besar dan sudah bisa dipanen.

Baca Juga: Mobil VS Motor, Pegawai BNNK Muna Meninggal

Kepala Desa (Kades) Lohia, Sarjo, menerangkan bahwa budidaya ikan di KJA itu sesuai dengan keahlian masyarakatnya yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan. KJA dikelola oleh tiga kelompok dan satu kelompok masing-masing terdiri 10 orang.

“Tujuan kita mengembangkan ikan di KJA untuk menopang kebutuhan masyarakat sekaligus menambah penghasilan,” kata Sarjo, Rabu (11/9/2024).

Sarjo mengaku, mengembangkan ikan di KJA karena termotivasi saat berkunjung ke Ternate, Maluku Utara. Saat di sana, Sarjo melihat masyarakatnya rata-rata mengembangkan KJA.

Hasilnya, selain memenuhi kebutuhan masyarakat, juga diekspor hingga ke luar negeri. Melihat peluang yang menjanjikan untuk kesejahteraan masyarakat, ia pun memutuskan untuk mencobanya.

Baca Juga: Ibu Korban Pencabulan Kades Matombura Dipolisikan Gegara Pernyataan Bohong

“InsyaAllah hasil panen tahun, setelah dibagi bersama kelompok, kita akan tambah lagi KJA-nya,” ujarnya.

Adanya KJA itu, menurut Sarjo, tidak mengganggu aktivitas wisatawan yang berkunjung. Dia menilai hadirnya KJA menjadikan wisata baru.

“Pengunjung bisa datang melihat-lihat dan memberi makan ikan-ikan,” katanya.

Sementara itu, La Firumi, saatu di antara mereka yang mengelola KJA, menjelaskan bahwa setiap harinya pakan yang dihabiskan ikan-ikan di keramba berkisar 4 Kg. Ikan diberi pakan dua kali sehari.

“Pakannya ikan-ikan yang kita potong kecil-kecil,” sebutnya. (B)

Penulis : Sunaryo

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga