Unit Transfusi Darah di RSUD Muna Barat Tunggu Uji Kelayakan
Putri Wulandari, telisik indonesia
Rabu, 21 Agustus 2024
0 dilihat
Unit transfusi darah di RSUD Muna Barat dipastikan akan segera hadir tetapi saat ini menunggu uji tes kelayakan. Foto: kolase
" Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna Barat, dr Syahril Fitrah, memastikan akan mengoperasikan Unit Transfusi Darah (UTD) untuk melayani pasien yang membutuhkan darah "
MUNA BARAT, TELISIK.ID – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna Barat, dr Syahril Fitrah, memastikan akan mengoperasikan Unit Transfusi Darah (UTD) untuk melayani pasien yang membutuhkan darah.
Pengadaan UTD ini tidak bisa dilakukan secara mandiri oleh RSUD Muna Barat karena sangat tergantung pada kebijakan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Syahril mengatakan bahwa pengadaan UTD dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kelayakan rumah sakit.
Syahril mengakui masih mengalami kendala untuk pengoperasian UTD berupa belum adanya incubator darah yang berfungsi sebagai penyesuai suhu saat penyimpanan. Dia mengatakan saat ini UTD akan dilakukan uji tes sebelum dioperasikan.
“Ini bertahap dari Kemenkes. Awalnya kita dikasih gedung UTD terlebih dahulu, kemudian mobil UTD, dan baru kemarin tepatnya 20 Agustus 2024 tiba alat tersebut (incubator, red),” tutur Syahril kepada telisik.id, Rabu (21/8/2024).
Baca Juga: La Ode Darwin-Ali Basa Potensi Lawan Kotak Kosong di Pilkada Muna Barat
Jika incubator sudah tersedia, Syahril memastikan bahwa pengoperasian UTD sudah bisa dilakukan di RSUD Muna Barat untuk melayani masyarakat.
“Bahkan nanti akan ada layanan transfusi darah keliling di masing-masing desa,” katanya.
Sebelumnya, seorang warga mengeluhkan layanan UTD yang belum beroperasi di RSUD Muna Barat. Dia mengeluh karena ketika pasien membutuhkan darah keluarga harus membelinya di RSUD Muna dengan harga yang cukup mahal.
Warga yang mengaku dari Desa Sidamangura itu menceritakan, pada Selasa (20/8/2024), ada keluarganya yang melahirkan di RSUD Muna Barat dan membutuhkan darah sehingga ia harus mencari pendonor.
Baca Juga: Antisipasi Kekeringan, Pemkab Muna Barat Serahkan 45 Unit Pompa Air untuk Petani
Namun, ketika darah yang telah ditransfusi itu diambil untuk pasien yang membutuhkan, harus terlebih dulu membayar Rp 455.000 per kantong.
“Sebenarnya tidak (terlalu) dipermasalahkan masalah bayar darah ini karena sudah menjadi peraturan tersendiri di tiap rumah sakit. Namun kami harapkan semoga di Muna Barat secepatnya ada UTD,” tutur warga yang enggan menyebutkan identitas lengkapnya, Rabu (21/8/2024).
Menurutnya, membeli sekantong darah tidak masalah bagi keluarga yang mampu. Namun, dia khawatir ketika menyangkut keluarga yang tidak mampu karena harus menanggung biaya rumah sakit dan juga darah pendonor.
“Pemerintah daerah harus mengatensi hal-hal seperti ini karena menjadi bagian urgensi berkaitan dengan kehidupan manusia. Kami juga meminta perencanaan terkait adanya UTD di Muna Barat segera dilakukan,” harap dia. (B)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS