SURABAYA, TELISIK.ID - 850 Guru madrasah diniyah (Madin) di Jawa Timur (Jatim) digelontor beasiswa dari Pemprov. Alasan mereka diberikan bantuan karena ikut terdampak COVID-19.
Untuk merealisasi program tersebut, Pemprov Jatim menganggarkan Rp 11,3 miliar. Dari anggaran tersebut, dipecah dan dibagi dengan rincian diniyah mahasiswa S1 sebesar Rp 8,1 miliar, dengan rincian masing-masing memperoleh Rp 10.000.000,00. Sementara untuk mahasiswa S2 sebesar Rp 3,2 miliar dengan rincian masing-masing memperoleh Rp 20.000.000,00.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peningkatan kualifikasi pendidikan bagi para pendidik Madin akan sangat berpengaruh pada output pembentukan karakter santri. Dengan demikian, maka kualitas pendidikan melalui tenaga pendidik dan kependidikan harus terus ditingkatkan. Sejalan dengan hal tersebut, maka kesejahteraan terus diupayakan pemerataannya, serta keunggulan yang dicapai harus terus diikuti oleh akhlakul karimah.
"Pandemi COVID-19 membuat banyak agenda dilakukan secara virtual yang memaksa kita memasuki era 4.0, tetapi kita tidak boleh diremote oleh digitalisasi, diremote oleh robot, diremote oleh artificial intelligence semata. Kitalah yang mengendalikan sistem informasi dan komunikasi agar sistem berjalan dengan tatanan norma dan nilai," jelas Khofifah di Surabaya, Kamis (24/9/2020).