Dispar Sulawesi Tenggara Gaet Expert Pariwisata Buat Master Plan Destinasi Prioritas
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 24 November 2022
0 dilihat
Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara bersama expert pariwisata dari UHO dan Universitas Rodhe di acara bimtek pengelolaan pariwisata. Foto: Adinda Septia Putri/Telisik
" Provinsi Sulawesi Tenggara memang mempunyai keindahan alam yang belum banyak orang ketahui, keindahan tersebut memiliki potensi pariwisata yang besar jika dikelola dengan baik "
KENDARI, TELISIK - Provinsi Sulawesi Tenggara memang mempunyai keindahan alam yang belum banyak orang ketahui, keindahan tersebut memiliki potensi pariwisata yang besar jika dikelola dengan baik.
Untuk memaksimalkan potensi tersebut, hal awal yang perlu dipersiapkan adalah menyusun kerangka kebijakan atau master plan yang bisa menjadi pegangan dalam mengelola pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara, Belli Hari Tombili mengatakan, ada tujuh destinasi prioritas di daerah yang akan dibuatkan master plan untuk mengembangkannya.
Ketujuh destinasi tersebut antara lain adalah Keraton Wolio di Buton, Kawasan Kars Liangkabori di Muna, Hutan Mangrove terluas di Asia Tenggara di Buton Utara, Jalan Akses Kendari-Toronipa-Labengki, Pulau Anoa (Padamarang) di Kolaka, Mata Rombeo di Konawe Utara dan Rawa Aopa Watumohai di Konawe Selatan.
Belajar dari pandemi COVID-19 yang sempat melemahkan sektor pariwisata, Belli mengatakan, perlu adanya adaptasi secara menyeluruh dengan menambahkan aspek ketahanan destinasi dan industri, konektivitas digital, investasi dan tenaga kerja dan pariwisata berkelanjutan ke dalam kerangka kebijakan pengembangan pariwisata.
Ia menambahkan, saat ini tugasnya sebagai pemangku kebijakan pariwisata bukan lagi memikirkan tentang bagaimana sektor pariwisata banyak didatangi turis. Tapi juga tentang bagaimana kualitas pariwisata tersebut agar membuat turis nyaman dan lama berwisata yang berdampak pada semakin banyak pendapatan untuk pemerintah maupun masyarakat di sektor pariwisata.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Pariwisata Dispar Sulawesi Tenggara, Amarie mengatakan, pihaknya tidak bisa sendiri dalam menyusun kerangka kebijakan pariwisata, perlu koordinasi dengan OPD lain untuk menyamakan visi pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara.
Oleh karena itu, Dispar mengundang 48 peserta perwakilan dari seluruh dinas pariwisata kabupaten/kota yang berada di wilayah daratan, Badan Pembangunan Daerah, Dinas Perikanan, serta beberapa perwakilan dinas lainnya untuk memberi bimbingan teknis (bimtek) selama tiga hari, yaitu 24-27 November di Kota Kendari, dan disusul Baubau, 5-8 Desember terkait pengelolaan destinasi pariwisata di wilayah mereka.
Selain itu, Dispar juga mengundang expert pariwisata perwakilan dari Universitas Halu Oleo, Dr Wa Ode Iba yang juga alumni dari Rodhe University untuk memberi arahan bimtek, juga membuat modul kerangka kebijakan pariwisata dari hasil diskusi dengan para OPD tersebut.
Bimtek tersebut dibuka dengan sharing session dari para OPD tentang sektor pariwisata di daerah kebijakan mereka. Sharing ini dilakukan untuk mengenal dan membuka pengetahuan mereka tentang keadaan sektor pariwisata di Sulawesi Tenggara.
Salah satu pemateri dalam sharing session tersebut, Indarwati Aminuddin mengatakan, perlu koordinasi lintas sektoral untuk membangun sektor pariwisata, karena kebijakan daerah setempat sangat menentukan proses pariwisata berjalan dengan baik atau tidak. (A-Adv)