Dituntut Profesional, Muscab PBSI Muna Diduga Sarat Kepentingan
Sunaryo, telisik indonesia
Rabu, 10 Maret 2021
0 dilihat
Pengurus Club PB Perdagin, LM Syahrullah. Foto: Sunaryo/Telisik
" Jadi Muscab baru-baru ini tidak memiliki legal standing. "
MUNA, TELISIK.ID - Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sultra, dituntut lebih profesional dalam menuntaskan polemik pemilihan ketua Pengurus Kabupaten (Pengkab) PBSI Muna yang mengalami deadlock.
Mantan Bendahara PBSI Muna, La Ode Nanang Lesmono menilai, pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) baru-baru ini sarat akan kepentingan untuk meloloskan salah satu calon ketua.
Buktinya, penyelenggara Muscab tidak menyiapkan daftar hadir peserta dan berita acara. Ditambah lagi, Plt Ketua PBSI Muna, Rustam tidak meminta persetujuan dari peserta musyawarah ketika menetapkan tata tertib (Tatib).
"Jadi Muscab baru-baru ini tidak memiliki legal standing," katanya.
Baca juga: Ibu Korban Pencabulan Minta Pelaku Dihukum, Komnas PA: Pelaku Harus Dijerat Pasal Berlapis
Olehnya itu, yang harus dilakukan PBSI Sultra saat ini adalah mengambil alih pendaftaran club-club yang selama ini aktif di setiap iven-iven.
"PBSI Sultra harus profesional melihat persoalan ini. Jangan dulu menunjuk karteker, lebih baik fasilitasi untuk pendaftaran club-club," ungkap Nanang.
Sementara itu, Pengurus Club PB Perdagin, LM Syahrullah mendesak PBSI Sultra untuk sesegera mungkin mengumumkan ke publik terkait pendaftaran club. Sehingga, pada saat Muscab, club-club memiliki legalitas untuk memilih ketua.
"Jangan seperti Muscab sebelumnya, yang kami nilai tidak profesional," katanya. (B)
Reporter: Sunaryo
Editor: Fitrah Nugraha