Dua Kabupaten di Sulawesi Tenggara Belum Eliminasi Malaria

Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 22 Desember 2023
0 dilihat
Dua Kabupaten di Sulawesi Tenggara Belum Eliminasi Malaria
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit, Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, Muhammad Ridwan. Foto: Ist.

" Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) memiliki program eliminasi malaria di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara "

KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) memiliki program eliminasi malaria di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara.

Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, Muhammad Ridwan mengatakan, hampir seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara sudah eliminasi, namun dua kabupaten belum dan masih dalam proses.

"Alhamdulillah malaria ini hampir seluruh kabupaten kota di Sulawesi Tenggara sudah eliminasi, ada dua yang belum yaitu Kabupaten Muna dan kabupaten Muna Barat. Harapannya yang dua ini dengan sisa waktu 7 tahun bisa tereliminasi semua penyakit ini," ungkap Muhammad Ridwan.

Ia menegaskan agar semua pihak bekerja sama terutama pimpinan tertinggi di daerah kabupaten kota. Bercermin dari pelayanan COVID-19, semua bahu-membahu hingga angka kesembuhan dibanding angka kesakitan melambung. Ada dua saja yang diterapkan yakni vaksin dan merubah perilaku.

Dalam penanganan malaria ini, Ridwan mengatakan, saat ini lagi proses asesmen vaksin, untuk mengeliminasi malaria di dua kabupaten tersebut. Namun ada beberapa faktor yang memengaruhi, salah satunya kondisi ekonomi.

"Kondisi dua kabupaten itu memang banyak kendala. Saya ke sana ternyata penyebab malaria bukan dari masyarakat setempat, melainkan diimpor dari luar. Dalam hal ini perantau yang tiba dari luar  daerah membawa penyakit malaria," ungkapnya.

Baca Juga: Masyarakat Buton Utara Antusias Ikuti Aksi Bergizi yang Diadakan Dinkes Sulawesi Tenggara

Untuk mengatasi hal itu, kata Ridwan, harus diberikan solusi agar setiap masyarakat yang berasal dari luar daerah, melakukan sreening guna menyaring secara ketat, agar penyakit dapat terdeteksi.

Namun kata Ridwan, hal itu sangat sulit dilakukan mengingat banyak lokasi untuk masuk ke daerah tersebut, sehingga tidak bisa diterapkan satu pintu sreening.

"Semua orang yang merantau jika masuk ke dalam suatu daerah harus di screening. Hanya saja, kita tidak bisa satu pintu karena banyak pintu masuk, ada di  bandara dan pelabuhan," katanya.

Bidang Pencegahan fan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara menyebut, dua kabupaten di Sulawesi Tenggara belum eliminasi penyakit malaria. Foto: Telisik.id

 

Diansir dari yankes.kemkes.go.id, penyakit malaria adalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit. Parasit tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk terutama oleh nyamuk Anopheles.

Manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk yang terdapat parasit malaria di dalam tubuh nyamuk. Parasit tersebut masuk ke dalam tubuh manusia yang akan menetap di organ hati sebelum siap menyerang sel darah merah. Penyakit ini banyak dijumpai di daerah tropis. Malaria diinfeksikan oleh parasit bersel satu dari kelas Sporozoa, suku Haemosporida dan Plaspodium.

Infeksi pada manusia dapat disebabkan oleh satu atau lebih dari empat jenis Plasmodium yaitu Plasmodium Falciparum, Plasmodium Malariae, Plasmodium Vivax, dan Plasmodium Ovale. Jenis Plasmodium ini bermacam-macam dan akan berpengaruh terhadap gejala yang ditimbulkan serta pengobatannya.

Baca Juga: Launching ILP Dinkes Sulawesi Tenggara Perkuat Pelayanan Dasar

Gejala-gejala dan tanda-tanda yang paling umum dari penyakit malaria antara lain menggigil sedang sampai berat, demam tinggi, tubuh kelelahan, banyak keringat, sakit kepala, mual disertai muntah, diare serta nyeri otot, gejala tersebut mulai dirasakan atau muncul sekitar 10 hari hingga 4 minggu setelah pertama kali terinfeksi, terkadang penderita mulai merasakan gejala 7 hari setelah tergigit nyamuk.

Penyakit malaria dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu biasa dan berat. Penyakit malaria biasa adalah penyakit yang biasanya tidak menyebabkan komplikasi yang parah dan hanya menimbulkan gejala utama karena tidak ada organ vital yang terdampak, gejala yang muncul umumnya bertahan selam 6-10 jam.

Penyakit malaria berat merupakan komplikasi dari jenis biasa yang tidak segera ditangani. Umumnya penyebab dari kondisi ini adalah parasit plasmodium falciparum, dan tidak menutup kemungkinan plasmodium jenis lain juga menimbulkan komplikasi. (B-Adv)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga