Dua Mahasiswa UHO Wakili Sultra di Kancah Nasional

Musdar, telisik indonesia
Jumat, 16 Oktober 2020
0 dilihat
Dua Mahasiswa UHO Wakili Sultra di Kancah Nasional
Duta Bahasa Sultra, Rajab dan Sri Ega Kristiani Hartom. Foto: Musdar/Telisik

" Itulah poin yang kita bawa ke Nasional, sehingga di Nasional bisa dinotif bahwa di Sultra ada loh masalah ini, kita harus bantu. "

KENDARI, TELISIK.ID – Dua Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Rajab dan Sri Ega Kristiani Hartom dipercayakan mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2020.

Rajab merupakan mahasiswa semester V, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Sri Ega Kristiani Hartom, mahasiswi semester V Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Rekayasa Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik.

Dalam pemilihan Duta Bahasa Nasional 19-24 Oktober 2020, Kata Rajab, di hadapan dewan juri, akan dipersentasikan proposal kebahasaan dan menampilkan berapa penampilan seperti tarian yang telah disiapkan selama tiga bulan.

Selain itu, Duta Bahasa Sultra ini akan memperkenalkan bahasa Tolaki sebagai bahasa yang penuturnya paling banyak atau mayoritas di Sultra. Namun kenyataannya bahasa Tolaki sudah mulai mengalami kemunduran.

“Itulah poin yang kita bawa ke Nasional, sehingga di Nasional bisa dinotif bahwa di Sultra ada loh masalah ini, kita harus bantu,” katanya Jumat (16/10/2020).

Tergerusnya penggunaan bahasa Tolaki di Sutra, lanjut Rajab terukur dengan melihat intensitas penggunaan bahasa daerah tersebut di ranah keluarga, pendidikan maupun sosial dan budaya telah berkurang.

Baca juga: Hari Ini, Positif COVID-19 di Sultra Bertambah 102 Kasus

Senada, Sri Asmini juga menilai generasi muda atau yang biasa disebut kaum milenial dan sentenial saat ini jarang menggunakan bahasa daerah, namun bahasa daerah lebih banyak digunakan usia 30 tahun ke atas, sehingga mengalami kemunduran dan tidak dilestarikan.

"Nah itulah mengapa kita mengangkat isu ini agar kami ingin menunjukkan kepada generasi muda bahwa bahasa daerah bukan sesuatu yang kuno atau hal yang memalukan tetapi itu adalah identitas ciri dari kita sendiri," tambah Sri Asmini.

Keduanya pun mengungkapkan telah mempersiapkan semuanya dengan matang. Rajab dan Sri Asmini juga optimistis bisa masuk di posisi lima besar, bahkan mereka menargetkan bisa meraih juara dan mengharumkan nama Sulawesi Tenggara di ajang pemilihan duta bahasa tingkat nasional tahun 2020.

Kepala Kantor Bahasa Sultra, Herawati mengatakan, duta bahasa adalah salah satu program prioritas yang digagas oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, sehingga ia menyampaikan akan selalu mendukung program dari duta bahasa.

Menurutnya, duta bahasa sangat penting karena merupakan perpanjangan tangan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk memasyarakatkan penggunaan bahasa Indonesia sekaligus menginformasikan trigatra bangun bahasa, yaitu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing.

"Kalau yang namanya target atau pencapaian siapapun pasti punya perwakilan duta bangsa. Dari (kami) provinsi pasti berharap mereka bisa melakukan usaha maksimal untuk masuk lima besar. Oleh karena itu kami memberikan dukungan dan terus memotivasi para duta bahasa yang terpilih itu supaya bisa melakukan upaya yang maksimal supaya mereka bisa sampai ke tahap lima besar," katanya. (A)

Reporter: Musdar

Editor: Kardin

TAG:
Baca Juga