Dukung Kapolres Ciduk Mafia Beras, Monianse: Itu Kejahatan Ekonomi

Ridwan Amsyah, telisik indonesia
Rabu, 01 April 2020
0 dilihat
Dukung Kapolres Ciduk Mafia Beras, Monianse: Itu Kejahatan Ekonomi
Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse. Foto : Ridwan/Telisik

" Apalagi dilakukan disaat krisis begini, itu termasuk kejahatan kemanusiaan dan merupakan kejahatan ekonomi yang besar. "

BAUBAU, TELISIK.ID - Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse menduga, ada sebagian oknum distributor beras  yang memanfaatkan kepanikan masyarakat untuk menaikan harga beras.

Olehnya Itu, Monianse mendukung penuh pernyataan Polres Baubau bahwa, akan menindak tegas pelaku  apabila terdapat oknum yang sengaja menaikan harga.

"Akan ada sanksi dan akan ditindak tegas secara hukum. Saya mendukung statemen kapolres beberapa hari yang lalu bahwa, akan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," ucap Wakil Wali Kota di Kantor Wali Kota Baubau, Rabu (01/04/2020).

Baca juga: Buruh Pelabuhan Kecam Wakil Wali Kota Baubau

"Apalagi dilakukan disaat krisis begini, itu termasuk kejahatan kemanusiaan dan merupakan kejahatan ekonomi yang besar," lanjutnya.

Monianse juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu panik kehabisan beras, karena kepanikan yang berlebihan akan memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh oknum distributor.

"Stok kita cukup jadi masyarakat tidak usah panik. Justru para distributor ini memanfaatkan kepanikan. Stok tidak terganggu, tiba-tiba diganggu dengan isu pelabuhan akan ditutup, sehingga semua orang panik jangan sampai tidak ada berasnya, dimanfaatkan lah itu," ungkapnya.

Baca juga: Penutupan Pelabuhan dan Bandara, Pemkot Baubau Bersurat ke Kementerian

Lebih lanjut Monianse mengatakan, salah satu cara yang telah ditempuh Pemerintah Kota Baubau untuk menstabilkan harga, adalah dengan bekerja sama dengan Bulog.

"Sebenarnya, langkah kami dengan pemerintah sudah kerjasama dengan Dolog. Dolog sekarang akan memasok berasnya di pasar-pasar dengan harga Rp 9 ribu perkilogram dan yang lima puluh kilogram itu harganya Rp 450 ribu. Bandingkan dengan yang 25 Kg yang dijual distributor itu harganya Rp 330 ribu dari harga asalnya Rp 270 ribu," jelasnya.

"Harapan kita dengan adanya pilihan-pilihan seperti ini, masyarakat bisa punya pilihan yang murah. kalau misal distributor sudah tidak ada yang datang beli, maka mereka akan menurunkan harga," lanjutnya.

Baca juga: Tujuh Kapal Asing yang Masuk di Sultra Dipantau Khusus

Terakhir Wakil Wali Kota menyarankan kepada masyarakat, agar tidak perlu memborong beras untuk di rumah.

"Stok beras aman, walaupun ada sebagian orang mengatakan bahwa, cukup beras tapi harganya naik. nah itu dia, kenaikan harga itu karena kepanikan kita. Makanya jangan borong beras supaya distributor tidak memanfaatkan itu," pungkasnya.

Reporter : Ridwan Amsyah

Editor: Sumarlin

Artikel Terkait
Baca Juga