Efek Daring, Banyak Murid Kelas 3 SD di Kendari Belum Pintar Membaca

Musdar, telisik indonesia
Minggu, 12 September 2021
0 dilihat
Efek Daring, Banyak Murid Kelas 3 SD di Kendari Belum Pintar Membaca
Suasana audience Wali Kota Kendari bersamaan seluruh kepala sekolah di Kota Kendari dalam rangka dimulainya pembelajaran secara tatap muka. Foto: Ist.

" Setelah kita menyisir dan melihat di lapangan masih banyak murid kelas 3 SD belum pintar membaca, karena pengaruh daring ini "

KENDARI, TELISIK.ID - Sungguh memperhatinkan efek terlalu lamanya belajar daring atau online ini.

Di Kota Kendari, tidak hanya pernikahan dini, akibat kelamaan belajar daring juga membuat murid SD belum pintar membaca. Murid ini tersebar di beberapa sekolah di Kendari.

Padahal, semestinya sejak kelas 1 SD murid sudah harus pintar membaca.

Hal tersebut disampaikan Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Muchdar Alimin.

"Setelah kita menyisir dan melihat di lapangan masih banyak murid kelas 3 SD belum pintar membaca, karena pengaruh daring ini," kata Muchdar, Minggu (12/9/2021).

Ia menjelaskan, murid kelas 3 SD yang belum pintar membaca itu memang hampir belum pernah belajar secara tatap muka sejak kelas 1 SD.

Hal itu disebabkan karena pada saat para murid masuk kelas 1 SD, situasi COVID-19 mencekam sehingga pemerintah memberlakukan kebijakan sekolah daring sejak 2020.

"Rata-rata yang baru naik kelas 3 ini hampir tidak pernah belajar tatap muka dari kelas 1, kelas 2, dan naik kelas 3 belum pintar membaca," jelas Muchdar

Sementara itu, Kepala Sekolah SD 73 Kendari, Hj. Wa Ode Halama, S.Pd menyampaikan, di sekolah yang dipimpinnya hanya ada beberapa murid saja yang belum tahu membaca.

Baca Juga: Terlalu Lama Sekolah Daring, Pelajar SMP di Kendari Memilih Menikah

Baca Juga: Risiko dan Alasan yang Perlu Dipertimbangkan untuk Tidak Menikah Dini

"Ada juga tapi hanya 2, 3 orang," katanya.

Hal itu dikarenakan pada saat pandemi, SD 73 Kendari tetap melangsungkan pertemuan tatap muka dengan jumlah murid terbatas, pengaturan khusus serta menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan ekstra ketat.

Sehingga, pada saat pembelajaran tatap muka dibuka secara resmi para siswa di SD 73 ini sudah tahu membaca. Bahkan, kata Wa Ode Halama, bukan hanya murid kelas 3 SD saja, kelas 1 pun sudah tahu membaca.

"Kelas 1 saja sudah bisa mengeja, tinggal 1, 2 orang yang belum," terangnya.

Lebih lanjut, kata Wa Ode Halama, murid yang belum pintar membaca itu disebabkan oleh murid itu sendiri.

"Dari laporan orang tua, murid yang tidak tahu membaca ini memang karena pada saat belajar daring sulit diatur," jelasnya. (B)

Reporter: Musdar

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga