Fasilitas Buruk dan Tidak Aman, Pengunjung Kendari Watersport Sering Dipalak Preman

Riksan Jaya, telisik indonesia
Sabtu, 13 Januari 2024
0 dilihat
Fasilitas Buruk dan Tidak Aman, Pengunjung Kendari Watersport Sering Dipalak Preman
Kondisi Kendari Watersport yang memprihatinkan. Pagar pembatas hampir seluruhnya sudah terlepas dan lantai gazebo berlubang tentu membahayakan pengunjung. Foto: Riksan Jaya/Telisik

" Lantai gazebo bolong-bolong, jembatan tidak memiliki pagar pembatas dan lampu penerangan sangat minim di malam hari, membuat Kendari Watersport sepi pengunjung "

KENDARI, TELISIK.ID - Area terbuka hijau merupakan destinasi favorit bagi warga di tengah kota. Hal ini bisa menjadi pengobat dan penenang pikiran di tengah hiruk-pikuk kesibukan kota. Salah satunya Taman Kendari Watersport, yang berada di Kecamatan Kendari barat.

Area ini menyuguhkan taman bermain dan hutan mangrove. Taman yang dulunya sangat ramai dikunjungi dan menjadi tempat wisata keluarga, tempat berolahraga, maupun sekedar kulineran karena banyaknya jajanan di area taman, sangat disayangkan kondisi Kendari Watersport saat ini terlihat sangat memperihatinkan.

Prasarana lantai gazebo yang sudah bolong-bolong, jembatan yang sudah tidak memiliki pagar pembatas dan juga lampu penerangan yang sangat minim di malam hari, membuat Kendari Watersport akhirnya sepi pengunjung.

Pengelola parkir Kendari Watersport, Basir (58) mengatakan, rusaknya fasilitas di area Kendari Watersport disebabkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kita sayangkan sekali sebagai pengelola. Banyak pengunjung yang kadang hanya tujuan mau merusak saja. Seperti jembatan apa untungnya dicopoti, dirusaki, lalu dijatuhkan ke laut termasuk prasarana penerangan lampu-lampu dicabuti dan kabelnya dicopoti, padahal bukan tujuan untuk dijadikan uang, memang hanya semata iseng yang dampaknya merusak,” bebernya saat diwawancara di rumahnya, Jumat (12/1/2024).

Ia menambahkan, di Kendari Watersport sering juga ada preman yang memalak pengunjung.

Baca Juga: Pesona Malam Taman Lapulu Jadi Wisata Baru Kendari

“Terus terang di kawasan ini ada biasa kelompok pemuda yang tujuannya mencari uang di dalam dengan cara preman, main palak-palak. Jadi orang kapok untuk masuk karena orang sudah tahu disini tidak aman, lebih baik cari tempat lain," keluh Basir.

Ia mengaku kewalahan menghadapi para preman, karena mereka masuk ke Kendari Watersport dalam jumlah banyak, sementara pengelola hanya dua atau tiga orang. Kalau pas ada patroli polisi, para preman biasanya diamankan atau disuruh pulang.

Salah seorang pengunjung Kendari Watersport, Ahmad (15), mengaku sering mengunjungi kawasan ini bersama teman-temannya sepulang sekolah. Ia mengeluhkan kondisi Kendari Watersport saat ini yang tidak seperti dulu lagi.

“Saya berharap Kendari Watersport diperbaiki dan bisa seperti dulu lagi. Sekarang tidak layak untuk pengunjung karena sudah tidak ada pagarnya lagi, dan banyak fasilitas yang hilang. Seperti yang saya duduki ini papannya sudah hilang-hilang, juga lampu-lampu sudah rusak,” ungkapnya, saat ditemui di salah satu gazebo yang kondisinya rusak, Jumat (12/1/2024).

Ia menambahkan, Kendari Watersport tidak aman dan tidak layak bagi keluarga yang membawa anak-anak mereka.

“Apalagi kalau keluarga yang mau datang di sini sangatlah tidak aman dan tidak recommended karena berbahaya untuk anak-anak, bisa jatuh,” tambahnya.

Baca Juga: Mengenal Dekat Wisata Pendidikan Taman Laut Bintang Samudra

Pedagang siomay di luar taman, Hasrul, juga berharap Kendari Watersport lebih diperhatikan lagi sehingga bisa menambah rezeki bagi pedagang yang berjualan di sekitarnya.

“Dulu kalau pagi atau sore weekend saya memang biasa berjualan di sini. Tapi sekarang hanya sekedar lewat saja. Kecuali kalau ada yang panggil atau kalau lagi ramai," jelasnya sebelum melanjutkan perjalanan untuk berjualan ke Kolam Retensi, Jumat (12/1/2024).

Hasrul mengaku sangat senang bila Kendari Watersport bisa ramai seperti dulu lagi. Karena bisa jadi tambahan rezeki untuk pedagang kecil seperti dirinya. (A)

Penulis: Riksan Jaya

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga