Pemilu Tren Isu Identitas dan Dinasti, Anak Muda Dituntut jadi Pemilih Cerdas

Erni Yanti, telisik indonesia
Rabu, 20 Desember 2023
0 dilihat
Pemilu Tren Isu Identitas dan Dinasti, Anak Muda Dituntut jadi Pemilih Cerdas
Kegiatan Pekan Sharing Literasi dengan tema pemilih pemula pemegang estafet pemilu bersih yang diselenggarakan di Gedung Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Pemilu 2024 pemuda dituntut menjadi pemilih cerdas yang mempu menepis isu tren yakni politik identitas dan politik dinasti "

KENDARI, TELISIK.ID - Pemilu 2024 pemuda dituntut menjadi pemilih cerdas yang mempu menepis isu tren yakni politik identitas dan politik dinasti.

Direktur Direktur Indonesia Budget Center (IBC), Arif Nur Alam, mengajak anak muda sebagai pemilih pemula mesti melihat secara cerdas calon pemimpin yang akan dipilih.

Ia menjabarkan, fungsi pemilu untuk anak muda agar dipahami secara cerdas dan menepis isu tren tersebut yang mempengaruhi kualiatas calon pemimpin.

"Pemilu untuk anak muda berpartisipasi politik bukan berafiliasi partai politik, untuk kepentingnya pergantian kekuasaan politik dalam rangka untuk menentukan pimpinan negara, fungsi pemilu sebagai sarana kita untuk mengevaluasi apakah calon-calon ini layak, pemilu itu karena isunya ada identitas ada isu dinasti," ungkap Arif Nur Alam, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga: Ketua Bawaslu RI Ajak Anak Muda jadi Agen Berantas Politik Uang

Politik identitas dan dinasti tersebut kata Arif dibungkus dengan soal ujaran kebencian, sehingga diperlukan anak muda menggunakan hak pilihnya secara cerdas yang mampu memilah informasi dengan baik.

"Kenapa kita harus melawan politik identitas karena kita lahir dari kebhinekaan, Indonesia lahir dari kebhinekaan kalau kita terjerumus dengan politik identitas perlu dipertanyaakan kalau istilah saya ibu pertiwi menangis, apalagi politik dinasti. kita sebagai negara demokratis bukan lagi negara kerajaan absolut," urainya.

Salah seorang peserta kegiatan, Putra menanyakan terkait proses memperoleh suara yang masih menggunakan politik isu tren tersebut politik dinasti, politik uang dan politik identitas.

Baca Juga: Kesatuan Tour Travel Haji dan Umrah Pertama di Sulawesi Tenggara, Antisipasi Travel Nakal

"Proses menggait suara dengan membawa isu uang dan dinasti kita anggap itu suatu kecurangan, ibaratnya jika kebiasaan ini terus dilakukan secara terus menerus bukankah hal ini akan menjadi hal yang lumrah dilakukan para calon untuk mendapatkan suara di masyarakat," tanyanya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu RI, Abhan mengatakan, peran pemuda dalam proses pemilu yang cukup besar utamanya para pemilih pemula yang menjadi pemilih mayoritar pada pagelaran akbar pemilu 2024.

"Pemilu yang berhasil tentu dengan proses yang benar, semua warga negara punya hak yang sama sehingga politik identitas dapat menghambat," tuturnya.

Kegiatan Pekan Sharing Literasi (Pensil) tersebut dengan tema pemilih pemula pemegang estafet pemilu bersih yang diselenggarakan di Gedung Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara, Kota Kendari. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga